Foto di Baliho Illiza-Afdhal Dinilai Tidak Menunjukkan Nilai Islami
BANDA ACEH – Penerapan syariat islam haruslah dimulai dari pemimpin, tidak hanya sebatas kata-kata namun juga pada perbuatannya. Sehingga penegakan syariat islam yang dilakukan tidak tajam ke bawah tumpul ke atas.
“Jujur kita merasa miris dengan foto yang ada pada baliho Illiza Afdhal, karena tidak ada jarak antara lelaki dan perempuan. Walaupun keduanya ada calon walikota dan wakil walikota namun keduanya bukanlah muhrim,” ungkap ketua Forum Aceh Bersatu (FAB) Saiful Mulki, Minggu 17 November 2024.
Menurut Saiful, desain yang kreatif sekalipun tentunya tidak boleh mengabaikan nilai-nilai syariat. “Tentunya miris jika seorang lelaki dan perempuan bersentuhan bahkan terlihat berhimpitan langsung fotonya apalagi bukan muhrim. Jika hal itu terjadi pada atribut sosialisasi seorang calon pemimpin tentu kesannya sangat tak elok dan memberikan edukasi yang kurang baik bagi masyarakat, terkesan bahwa bersentuhan atau berhimpitan antara non muhrim dibenarkan,” sebutnya.
Dia sangat menyayangkan, sosok Illiza Saaduddin Djamal yang kemana-mana kampanyenya bicara syariat islam, namun pada atributnya saja jauh dari kesan islami. “Ingin terlihat kreatif dan menarik boleh-boleh saja, ingin terlihat seperti artis tidak masalah, namun jangan sampai terkesan justru mengabaikan nilai-nilai islami. Perlu diingat pasangan kepala daerah itu bukanlah pasangan suami istri dalam syariat. Itu foto baliho calon pemimpin bukan foto pengantin,” ujarnya.
Forum Aceh Bersatu menyarankan agar paslon Walikota Illiza Afdhal segera mengganti foto yang ada pada baliho-balihonya yang terkesan tidak islami tersebut, jika tidak diganti maka kesannya memang paslo tersebut sengaja memberikan sosialisasi dan edukasi yang tidak baik di masyarakat. “Jangan sampai menimbulkan edukasi yang tak sesuai dengan nilai islam. Buat spasi antara lelaki dan perempuan jangan bersentuhan dan berhimpitan. Bagaimana seorang calon pemimpin mengedukasi masyarakat dengan nilai-nilai islam jika atributnya saja demikian, apalagi atribut itu dilihat dan dipertontonkan langsung di masyarakat, sungguh memalukan hal tersebut terjadi di negeri syariah,” sesal Mulki.(*)