Aceh Tamiang. Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Ilham Pangestu dapil Aceh 2 mengatakan, Saat ini di negara kita khususnya, wawasan kebangsaan menjadi salah satu hal yang tidak popular, baik di kalangan generasi muda maupun golongan masyarakat lainnya.
Telah berkembang fenomena sifat yang individualistis, solidaritas kelompok yang sempit dengan berlatar belakang suku, agama, ras dan adat istiadat maupun kelompok kepentingan lainnya. Perbedaan adalah suatu keberagaman, yang bisa kita lakukan adalah menerima perbedaan tersebut dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan.
Perbedaan bukan justru kita jadikan sumber konflik melainkan sebisa mungkin kita jadikan tolak kekuatan untuk membangun kehidupan yang harmonis, damai dan penuh toleransi. Sehingga kedamaian di dunia bisa betul-betul terwujud.
Hal ini di sampaikan Dalam kegiatan Empat Pilar Kebangsaan Pada Tanggal 03 Agustus 2024 yang di hadiri oleh para tokoh Masyarakat dan Masyarakat desa tualang cut , yang beralamatkan di Jalan Medan – Banda Aceh Desa Tualang Cut, Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
“Globalisasi memiliki peran sentral dalam meningkatkan gerakan-gerakan radikalisasi massa. Nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan harus ditanamkan pada para peserta didik. Derasnya arus globalisasi menyebabkan nilai-nilai kebangsaan dapat dikatakan semakin dilupakan keberadaannya.
Salah satu masalah utama adalah masalah identitas kebangsaan. Dengan derasnya arus globalisasi dikhawatirkan budaya bangsa khususnya nilai-nilai kebangsaan dan budaya lokal mulai terkikis. Budaya asing kian mewabah dan mulai mengikis eksitensi budaya bangsa dan nilai-nilai nasional yang sarat makna.
Agar eksistensi budaya bangsa tetap kukuh diperlukan upaya mempertahankan identitas bangsa. Sambungnya, Generasi muda adalah salah satu aset Indonesia pada masa yang akan datang.
Bangsa Indonesia harus mampu menempatkan generasinya untuk menjadi pemimpin di masa mendatang. Hal tersebut harus ada upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sebagai ciri khas budaya bangsa untuk membedakan dengan orang lain di negera ini.
Selain itu adanya budaya lokal yang melekat pada diri Masyarakat akan mampu memperkuat jati diri sebagai bangsa Indonesia. Masalah ini merupakan suatu fakta yang tidak boleh diabaikan mengingat pentingnnya sikap nasionalisme dalam memajukan Negara Indonesia. Terkait dengan penanaman nilai kebangsaan di era global ini.
Nilai-nilai kebangsaan tersebut bersumber dan mengakar dalam budaya bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berwujud atau mewujudkan diri secara statis menjadi dasar negara, ideologi nasional dan jati diri bangsa, sedangkan secara dinamik menjadi semangat kebangsaan.
Sebagai dasar negara, nilai nilai kebangsaan tersebut melandasi segala kegiatan pemerintahan negara, baik dalam pengelolaan pemerintahan negara maupun dalam membangun hubungan dengan negara-negara lain. Nilai-nilai kebangsaan dalam hal ini juga menjadi etika bagi penyelenggara negara.
Penanaman nilai-nilai nasionalisme dalam lingkup kehidupan sehari-hari dirasakan masih perlu untuk diperkuat lagi eksistensinya khususnya di sekolah atau madrasah agar peserta didik atau santri dapat mengamalkan nilai-nilai nasionalisme, selain itu juga agar jati diri bangsa Indonesia yang ada dari dulu, dapat tertanam dengan baik pada diri setiap masyarakat.tutupnya.