Dr. Usman Lamreung: Survei ISSED di Pilkada Banda Aceh Terkesan Pesanan Paslon 01
BANDA ACEH – Lembaga Institute for Statistics and Socio-Ecological Development (ISSED) merilis hasil survei terkait pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh.
Berdasarkan hasil survei tersebut, pasangan nomor urut 01, Illiza-Afdal, berada di posisi teratas dengan perolehan 44,78 persen. Di urutan kedua, pasangan Teuku Irwan Johan – Khairul Amal memperoleh 21,67 persen, diikuti oleh pasangan Aminullah Usman – Isnaini Husda di posisi ketiga dengan 13,56 persen, dan pasangan Zainal Arifin – Mulia Rachman di posisi keempat dengan 4,33 persen, sedangkan yang belum menentukan pilihan sebanyak 13,67 persen.
Direktur Lembaga Emirates Development Research (EDR) Dr. Usman Lamreung menyoroti hasil survei yang menunjukkan pasangan calon nomor 01 unggul cukup jauh dibandingkan ketiga pasangan lainnya.
Survei ini dilakukan pada 11-18 November 2024, tepat setelah debat pertama, di mana elektabilitas pasangan 01 sempat dipertanyakan, hingga mereka mendatangkan Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk mengklarifikasi isu terkait kepemimpinan perempuan.
Namun, timbul pertanyaan terkait perolehan angka 44,78 persen untuk pasangan nomor 01.
“Jika ada kenaikan elektabilitas, seharusnya tidak terlalu signifikan hingga meninggalkan pasangan lain, Apakah data yang diambil hanya berfokus pada basis pendukung pasangan nomor 01,” tanya Usman.
Usman juga meragukan validitas angka 44,78 persen tersebut, terutama karena pasangan nomor 03 dan 04 menunjukkan dinamika yang kompetitif.
“Ada kemungkinan pasangan nomor 01 sebenarnya berada di bawah pasangan nomor 03 dan 04, lantaran Fatwa haram memilih pemimpin perempuan dari Ulama Kharismatik Aceh, Abu Mudi,” Kata Usman.
Selain itu, Usman Lamreung juga menemukan ketidaksesuaian dalam akurasi data yang dirilis ISSED, di mana total hasil survei melebihi 100 persen, yaitu mencapai 100,01 persen.
“Apakah ini disebabkan oleh kesalahan perhitungan,” Ujar Usman.
Usman menjelaskan jika lembaga survei bertujuan untuk meningkatkan popularitas pasangan nomor 01, seharusnya tetap menjaga obyektivitas.
“Dengan hasil seperti ini, survei yang dilakukan terkesan pesanan untuk menguntungkan pasangan nomor 01. Akurasi data dan obyektivitas ISSED pun layak dipertanyakan,” pungkasnya.(*)