Hj. Aisyah Ismail, Perempuan Pertama Pimpin Komisi III DPRA: Sejarah Baru untuk Aceh
BANDA ACEH – Hj. Aisyah Ismail, yang akrab disapa Kak Iin, mencatat sejarah baru sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Sosok tangguh ini juga dikenal sebagai Bendahara Umum Partai Aceh, partai lokal yang senantiasa memperjuangkan aspirasi perempuan.
Dalam pernyataannya, Kak Iin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pimpinan dan petinggi Partai Aceh atas kepercayaan yang diberikan. “Ini adalah amanah besar yang akan saya jalankan dengan penuh tanggung jawab, untuk berkontribusi nyata kepada rakyat Aceh,” ujarnya.
Partai Aceh, yang dikenal menjunjung tinggi peran perempuan, telah memberikan ruang yang signifikan bagi keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan politik. Jabatan strategis yang kini diemban oleh Kak Iin menjadi bukti nyata komitmen partai tersebut dalam mengakomodir aspirasi kaum perempuan.
Sebagai Ketua Komisi III DPRA, Kak Iin memiliki tugas penting, yakni mengawasi kebijakan Pemerintah Aceh dalam bidang pengelolaan sumber daya alam, penanaman modal, dan kerja sama internasional. Tanggung jawab ini ia pandang sebagai peluang untuk membawa perubahan positif bagi pembangunan Aceh.
“Semoga langkah ini menjadi awal yang baik bagi keterlibatan perempuan dalam membangun Aceh. Saya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dan membuka jalan bagi perempuan lain untuk ikut terjun dalam politik,” tambahnya.
Jabatan ini juga menunjukkan kemajuan dalam representasi perempuan di Aceh, terutama di alat kelengkapan dewan (AKD), di mana selama ini didominasi oleh laki-laki. Hal ini menjadi motivasi baru bagi perempuan Aceh untuk berpartisipasi aktif di ranah politik.
Langkah Hj. Aisyah Ismail menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh, khususnya perempuan, untuk berani bermimpi besar dan turut berperan dalam pembangunan daerah. Semangat dan dedikasinya diharapkan dapat mempercepat kemajuan Aceh yang lebih inklusif dan berkeadilan.(*)