Tarmizi Age ke Menteri PU Dody Hanggodo, Sejak Indonesia Merdeka Petani di Kecamatan Peudada menggunakan Sistim Sawah Tadah Hujan, Tidak Layak

DETIK ACEH

- Redaksi

Senin, 16 Desember 2024 - 04:03 WIB

50243 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH – Kabar beredar kencang di media Kementerian PU dapat anggaran Rp 110,95 Triliun pada tahun 2025 untuk membangun bendungan hingga renovasi pasar, pertanyaannya apakah anggaran ini sudah termasuk untuk membangun kembali WADUK PAYA LAOET dan WADUK PAYA SIKAMEH di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh yang kini sudah cukup dangkal, kata Mukarram warga setempat, Rabu (11/12/2024).

Menurut hemat Mukarram gegara waduk dangkal, irigasi atau suplesi tidak di bangun pemerintah, maka sejak Indonesia Merdeka warga disana harus menunggu musim hujan untuk menanam padi dengan kata lain sawah tadah hujan, ujarnya.

Musim hujan banjir, air waduk meluap masuk ke rumah – rumah warga, musim kemarau waduk kering, petani menjerit, panen gagal lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pak menteri harus memperhatikan petani disana, jangan asik membangun di pulau jawa saja lho pak, petani dikampung rasanya belum merdeka dalam betani pak, anggaran boleh triliunan tapi tidak sampai ke kampung atau desa, Bpk Presiden Prabowo keliatannya harus menata para menteri agar mereka tau ada petani nun jauh di pelosok kampung di kabupaten Bireuen, Aceh,” ucap Mukarram.

Sungguh menyayat hati dan pilu rasanya ketika negara sudah hampir seratus tahun merdeka tapi irigasi untuk petani saja tidak beres, bagai mana rencana presiden yang ingin menjadikan Indonesia negara penghasil beras untuk tidak lagi di impoert tapi berpikir eksport kalau para menterinya tidak bangun kebutuhan petani.

Sekali lagi meminta dan berharap kepada Menteri Hanggodo agar memerhatikan dan membangun dengan sempurna waduk Paya Laoet dan Paya Sikameh di kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, untuk kepentingan petani, tutup Mukarram.

Berita Terkait

Mobil Dinas dan Rumah Mewah DPRA Disorot, SAPA: Ini Melukai Hati Rakyat
Rendahnya Daya Serap APBA TA 2025, Akhibat Prakter Kotor Lelang Proyek di SKPA
Rakor Keluarga Ulee Balang Sepakat Restrukturisasi Pengurus Dan Rencana Kerja
TA Khalid : Pupuk Subsidi Harus Dijual Dengan Harga HET Di Aceh
Simpul Mahasiswa Gayo Lues Syahputra Ariga, Sayangkan Sikap Tidak Etis Ketua Forbes DPRA Dapil Vlll
Desak Pemerintah Pusat berikan hak kelola Migas diatas 12 Mil untuk Aceh
38 Notaris dan 3 PPNS Resmi Dilantik untuk Penguatan Penegakan Hukum di Aceh
Anggaran Instansi Vertikal Dinilai Membebani, SAPA: Fokuskan APBA 2025 untuk Rakyat Miskin