Agus Flores, Ketum PW-FRN, Mengecam Keras Pernyataan “Wartawan Bodrex” Mendes PDTT Yandri Susanto

SYAHBUDDIN PJ

- Redaksi

Minggu, 2 Februari 2025 - 16:42 WIB

5068 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Palu | Detikaceh.com ~ Pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto yang menyebut wartawan sebagai “Wartawan Bodrex” menuai kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW-FRN), Agus Flores.

Dalam pernyataannya, Minggu (2/2/2025), Agus Flores menegaskan bahwa ucapan tersebut sangat menyakiti insan pers. Menurutnya, jika ada wartawan yang tidak menjalankan tugasnya sesuai kode etik, seharusnya disebut sebagai “oknum wartawan”, bukan secara generalisasi menyebut semua wartawan sebagai “bodrex”.

“Seharusnya Pak Menteri menggunakan istilah oknum wartawan. Wartawan yang tergabung di PW-FRN adalah mereka yang terus meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan Uji Kompetensi Wartawan. Jadi, tidak semua wartawan itu abal-abal atau bodrex,” ujar Agus Flores.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

PW-FRN sebagai organisasi pers selalu berupaya meningkatkan kualitas anggotanya dengan memberikan pelatihan dasar jurnalistik serta pemahaman terhadap Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

Agus Flores juga menyayangkan sikap pemerintah yang cenderung memberikan label negatif kepada wartawan, tanpa memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang dan belajar menjadi lebih profesional.

“Kami di PW-FRN justru selalu konsisten melakukan pelatihan bagi wartawan agar mereka memahami tugas dan tanggung jawabnya. Namun, sayangnya, masih ada pejabat yang hanya bisa menghakimi tanpa memberikan solusi bagi mereka yang dianggap tidak profesional,” tambahnya.

Pernyataan Yandri Susanto yang viral menyebut bahwa

“Yang paling banyak ganggu kepala desa itu LSM sama Wartawan Bodrex, mereka muter-muter minta duit satu juta. Kalau ada 300 desa, maka 300 juta. Kalah gaji Kemendes, gaji menteri kalah. Oleh karena itu, mohon ditertibkan atau kalau perlu ditangkap saja, Pak Polisi.”

Pernyataan ini memicu respons keras dari berbagai organisasi pers, termasuk PW-FRN.

Agus Flores menilai bahwa ucapan tersebut dapat memicu opini publik negatif terhadap wartawan secara keseluruhan.

“Sebagai pejabat publik, seharusnya beliau lebih bijak dalam memilih kata-kata. Jika memang ada oknum wartawan yang melakukan pelanggaran, biarlah hukum yang menindak. Jangan sampai semua wartawan terkena stigma negatif akibat ulah segelintir orang,” tegas Agus Flores.

Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal PW-FRN juga menyatakan bahwa mereka sepakat dengan penertiban oknum wartawan yang merusak citra profesi, namun menolak generalisasi terhadap seluruh wartawan.

PW-FRN juga meminta kepada jajaran Polri untuk tidak mengintervensi atau mengintimidasi kerja jurnalistik.

Sebab, tugas wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Pers dan memiliki peran penting dalam demokrasi.

“Jurnalis bukan profesi yang bisa membuat kaya secara instan, tetapi pekerjaan ini memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan demokrasi. Jika ada intimidasi atau intervensi, kami tidak akan mundur, karena wartawan adalah pilar keempat demokrasi,” tegas Agus Flores.

Di akhir pernyataannya, Ketum PW-FRN mengingatkan seluruh anggotanya untuk tetap menjalankan tugas dengan profesionalisme, menyajikan berita yang faktual dan berimbang, serta tidak gentar dalam menjalankan fungsi kontrol sosial.

“Jika ada yang mengintimidasi, jangan pernah mundur! Profesi kita dilindungi oleh undang-undang, dan kita akan terus berjuang demi kebebasan pers di Indonesia,” tutupnya.(*)

{Red}

Berita Terkait

Arini Ruth Yuni br Siringoringo dan Erika br Siringoringo Masih Berkeliaran Bebas Sebagai Tersangka
Kapolri Pantau Jalur Mudik Via Udara
Aset Desa Kampong Penjahitan Terbengkalai, PAM Air Bersih Tak Berfungsi: Warga Desak APH Usut Tuntas
Sigap dan Peduli! Polres Pidie Jaya Bantu Warga Lansia yang Sakit di Pos Pelayanan Ops Ketupat 2025″
Sukses Penyaluran BLT Dana Desa Tahap Pertama di Desa Pea Bumbung Jelang Hari raya Aidil Fitri 1446 H
Agus Bicara Dengan Agus : Masih Dengan Pak Mentri Mas, Mantau Operasi Ketupat Pertama
Sekretariat Baitul Mal Aceh Singkil Gelar Bukber dan Pererat Kebersamaan Staf di Desa Gosong Telaga Barat
Jum’at Berkah: Satlantas Polres Pidie Jaya Sosialisasikan Tertib Berlalu Lintas dan Keselamatan Berkendara

Berita Terkait

Jumat, 28 Maret 2025 - 18:26 WIB

Arini Ruth Yuni br Siringoringo dan Erika br Siringoringo Masih Berkeliaran Bebas Sebagai Tersangka

Jumat, 28 Maret 2025 - 17:48 WIB

Kapolri Pantau Jalur Mudik Via Udara

Jumat, 28 Maret 2025 - 17:16 WIB

Aset Desa Kampong Penjahitan Terbengkalai, PAM Air Bersih Tak Berfungsi: Warga Desak APH Usut Tuntas

Kamis, 27 Maret 2025 - 20:41 WIB

Sukses Penyaluran BLT Dana Desa Tahap Pertama di Desa Pea Bumbung Jelang Hari raya Aidil Fitri 1446 H

Senin, 24 Maret 2025 - 16:31 WIB

Agus Bicara Dengan Agus : Masih Dengan Pak Mentri Mas, Mantau Operasi Ketupat Pertama

Jumat, 21 Maret 2025 - 23:02 WIB

Sekretariat Baitul Mal Aceh Singkil Gelar Bukber dan Pererat Kebersamaan Staf di Desa Gosong Telaga Barat

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:55 WIB

Jum’at Berkah: Satlantas Polres Pidie Jaya Sosialisasikan Tertib Berlalu Lintas dan Keselamatan Berkendara

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:23 WIB

Polisi, Selalu Bagi Tajil Se Indonesia Guna Mendukung 3 Program Kapolri, Apa itu

Berita Terbaru

REGIONAL

Kapolri Pantau Jalur Mudik Via Udara

Jumat, 28 Mar 2025 - 17:48 WIB

NAGAN RAYA

Brimob Nagan Raya Salurkan Zakat Fitrah Jelang Idul Fitri 1446 H

Jumat, 28 Mar 2025 - 16:44 WIB