Solidaritas Warga Desa Pea Bumbung: Gotong Royong Bangun Rumah untuk Keluarga Durani, Harapan Masa Depan yang Cerah

SYAHBUDDIN PJ

- Redaksi

Minggu, 20 April 2025 - 10:46 WIB

50348 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Singkil, Detikaceh.com ~ Kisah perjuangan hidup pasangan Durani Manik (50) dan Rosdiana Br Aceh (45) bersama keempat anak mereka memberikan cerminan nyata tekad kuat demi masa depan yang lebih baik. Sebagai penjaga kebun sawit di Desa Pea Bumbung, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, mereka bertahan hidup dengan penghasilan yang terbatas. Dukungan penuh dari masyarakat sekitar menjadi awal langkah mimpi besar mereka memiliki rumah layak huni di atas tanah pribadi.

Gotong Royong Warga yang Penuh Solidaritas

Pada Minggu, 21 April 2025, warga Desa Pea Bumbung bergotong royong memasang tiang struktur bangunan sebagai persiapan pembangunan rumah layak huni keluarga Durani. Tokoh masyarakat setempat Mansyur alias Kobol menjelaskan, gotong royong ini adalah bentuk dukungan atas perjuangan keluarga yang telah lama tinggal di rumah sederhana pemilik kebun sawit tempat Durani bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, seiring berakhirnya masa tinggal keluarga Durani di rumah tersebut, mereka harus meninggalkan tempat itu meski belum memiliki tempat tinggal permanen. Antusiasme masyarakat membantu Durani adalah bukti solidaritas tinggi, tetapi kelanjutan pembangunan rumah tetap membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah, organisasi sosial, dan pihak-pihak peduli lainnya.

Perjuangan Hidup di Tengah Keterbatasan EkonomiSebagai penjaga kebun sawit, Durani mengandalkan penghasilan sebesar Rp300 ribu per ton dari hasil panen sawit. Dengan rata-rata panen 4 ton sekali panen, ia memperoleh pendapatan Rp1,2 juta. Jumlah ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai pendidikan anak-anak. Namun, tingginya biaya hidup menyulitkan mereka untuk mewujudkan impian memiliki rumah layak huni di atas tanah milik sendiri.“Kami sangat berterima kasih atas tempat tinggal sementara dari Pak Najrin. Ke depan kami berharap ada pihak-pihak yang mendukung agar pembangunan rumah ini bisa selesai. Kami berjuang untuk kehidupan lebih baik bagi keluarga,” tutur Durani penuh harap.

Prioritas Pendidikan di Tengah Keterbatasan
Rosdiana menegaskan, pendidikan anak-anak menjadi prioritas utama bagi mereka. Anak-anak mereka, yaitu Gusrani (17) di kelas dua SMK Singkil Utara, Hamdani (16) di kelas satu, Hambali (12) di kelas 6 SD, dan Hanafi (8) di kelas 2 SD terus diberdayakan untuk mendapat pendidikan terbaik meski kondisi ekonomi sulit.

“Pendidikan adalah modal masa depan. Kami ingin anak-anak kami memiliki kehidupan yang lebih cerah dan lepas dari kesulitan ini. Kami rela bekerja keras asalkan mereka tetap bersekolah,” ujar Rosdiana penuh tekad.

Harapan Masa Depan dengan Rumah Layak Huni
Bagi keluarga Durani, rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan pondasi penting untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Rumah yang nyaman akan menjadi ruang belajar yang kondusif dan memotivasi anak-anak untuk terus berusaha.

“Kami selalu berharap ada pihak yang tergerak hatinya untuk membantu kami. Rumah ini menjadi harapan besar kami, bukan hanya sebagai perlindungan fisik tetapi juga landasan masa depan anak-anak kami,” tambah Durani dengan penuh emosi.

Semangat Solidaritas sebagai Inspirasi
Kisah keluarga Durani adalah potret nyata perjuangan kehidupan di tengah keterbatasan. Semangat gotong royong warga Desa Pea Bumbung menjadi inspirasi solidaritas yang menggugah. Namun, perjuangan ini masih memerlukan bantuan lebih lanjut agar mimpi keluarga Durani memiliki rumah layak huni dapat terwujud.

Semoga langkah kecil ini menjadi awal perubahan besar bagi kehidupan keluarga Durani dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah.[]

Laporan: Khalikul Sakda Berutu

Berita Terkait

Izin Mati, Perusahaan Masih Jalan Masyarakat Aceh Singkil Desak Pemerintah Bertindak
Sengketa Perdata Dibelokkan ke Pidana? Publik Desak PN Singkil Bertindak Adil
Tajuk Panjang: Hukum yang Pincang di Aceh Singkil – Antara Aktivisme dan Kriminalisasi
Bupati Aceh Singkil Undang Pimpinan Perkebunan HGU Hadiri Sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian
Protes Perusahaan Nakal, GAMAS Desak Pemerintah Tindak Tegas Pelanggaran HGU
Ulama Minta DPRK Bertanggung Jawab soal Dana Hibah: “Dayah Tak Dibantu, Kok OKP Dapat?”
“Ketika Keadilan Dikunci, Suara Rakyat Bangkit dari Balik Jeruji”
Nelayan Ujung Sialit Aceh Singkil Selamat dari Terkaman Buaya Berkat Tombak Rekan

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 10:14 WIB

“Proyek Rp 7,4 M Mangkrak! Alamp Aksi Desak Penegak Hukum Usut Dugaan Korupsi Jalan Pameu-Genting Gerbang”

Senin, 13 Oktober 2025 - 09:57 WIB

DPD SWI Kota Subulussalam Resmi Miliki Nahkoda Baru, Suhendri Solin Pimpin Periode 2022–2027

Minggu, 12 Oktober 2025 - 18:31 WIB

Pemkab Nagan Raya Mengucapkan Selamat Dan Sukses PKAB HUT Ke 437 Aceh Barat

Minggu, 12 Oktober 2025 - 13:11 WIB

Akun Facebook ‘Salehati Sambo Adelia’ Kembali Membuat Geger dengan Komentar Menyesatkan, Memperkeruh Suasana Syukuran Ulang Tahun di Subulussalam

Minggu, 12 Oktober 2025 - 12:18 WIB

Polri Tulang Punggung Keamanan, Agus Flores: Jangan Hancurkan karena Ulah Segelintir Oknum

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Syukuran Ulang Tahun ke-14 Rahmat Saktian Bintang Digelar Hangat di Subulussalam

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 14:24 WIB

Sentuhan Lembut Polwan di Jalanan Subulussalam, Demi Khusyuknya Ibadah Jumat

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:59 WIB

“Panen Dua Minggu Sekali, Tapi Dicuri: Petani Sawit Subulussalam Minta Netizen Tak Bela Pencuri”

Berita Terbaru