Meulaboh.-(Liputan Korupsi-DD). Maraknya dibicarakan oleh masyarakat di kecamatan beutong Ateuh banggala, terkait adanya Dugaan pengelolaan dana modal Badan Usaha Milik gampong (BUMG) empat Gampong di Kecamatan Beutong Ateuh Banggala Kabupaten Nagan Raya, yang terkesan menjadi sebuah ladang bisnis Berbaur Korupsi.
Dan mencuatnya kasus dugaan penyelewengan anggaran dana modal BUMDes Empat Gampong di Kecamatan Beutong Ateuh Banggala, setelah salah seorang tokoh Masyarakat kecamatan beutong Ateuh.
Yang didampingi warga empat Gampong, Yaitu Gampong Blang brandeh, Blang puuk, Kuta Teungoh dan Gampong Babah Suak, secara blak-blakan menceritakan, tetang Amburadulnya pengelolaan modal BUMDes Empat Gampong di kecamatan beutong Ateuh Banggala. Minggu (22/6/2025)
Bedasarkan keterangan tokoh dan warga itu, sejak tahun 2018 hingga 2023 dana desa DD empat Gampong tersebut, di angggarkan untuk pernyataan modal BUMG Gampong atau BUMDes, dan jummlahnya juga sudah mencapai 1,44 milyar lebih, tujuan utama modal untuk BUMG yang sebelunya dikatakan, adalah untuk peningkatan pendapatan (PAG) gampong, dan di kelola langsung oleh orang-orang tertentu yang terpilih dan di anggap pandai berbisnis di dunia usaha.
“Namun, Sejak tahun 2018 hingga kini, hampir tujuh tahun lamanya, pengelolaan anggaran dana modal BUMG Gampong empat Gampong di Kecamatan Beutong Ateuh Banggala ini. “sama sekali belum ada hasil keuntungan yang dapat di jadikan sebagai Pendapatan Asli Gampong (PAG), jangankan keuntungan, modalnya saja tidak dikembalikan lagi oleh Oknum-oknum pihak pengurus BUMG itu.
“Hal tersebut, Besar dugaan adanya modal BUMG empat Gampong di Kecamatan Beutong Ateuh selama ini, yang terkesan di perngunakan oleh pihak pengurus BUMG dan pihak-pihak tertentu oknum perangkat Gampong Masing-masing, untuk kepentingan mereka masing-masing, dan sampai Kini belum di kembalikan.”Ucap tokoh itu, yang dibenarkan oleh warga yang Hadir dalam pertemuan dengan beberapa awak media, yang di undang secara kusus.
“Lanjutnya, modal BUMDes Empat Gampong di beutong Ateuh secara keseluruhan, yang sudah mencapai 1,44 milyar lebih, dengan unit Usaha dan kebradaannya, di ibaratkan seperti silumat, yang tak pernah terlihat oleh masyarakat secara umum, sampaikan sekarang ini.
Namun. yang paling anehnya.”Kok? realisasi anggaran dana desa (DD) empat Gampong di Kecamatan Beutong Ateuh ini, di laporkan ke Aplikasi OMSPAN sejak tahun 2018, adanya realisasi DD untuk modal BUMDes.
Seperti terlihat pada laporan realisasi DD Gampong Babah Suak, di Tahun 2020 diplotkan DD untuk modal BUMDes Gampong tersebut yang berjumlah mencapai 209 juta.
Begitu juga dengan DD Gampong Blang buerandeh, pada tahun 2018 diplotkan untuk modal BUMDes selama tiga tahun belakangan ini sudah mencapai Rp 711. Pada tahun 2018 sebesar Rp 270. di tahun 2019 sebesar Rp 185. dan tahun 2020 sebesar Rp 256.
Dan Untuk Gampong Blang Puuk. Dana Desa yang di plotkan untuk modal BUMDes sejak dua tahun terakhir mePada Tahun 2018 sebesar Rp 170 , di tahun 2020 sebesar Rp 133. Dengan Jumlah sebanyak Rp 233. selama dua tahun.
Serta Modal BUMDes Gampong Kuta Teungoh. Selama satu tahun 2020 berjumlah Rp 290.
“Tetapi dengan modal BUMDes yang begitu banyak yang plotkan oleh pihak pemerintah empat Gampong di Kecamatan Beutong Ateuh ini. Sangat di sayangkan, hingga kini Sama sekali belum dapat dirasakan nikmatnya.”Centus tokoh tersebut, yang namanya tak ingin disebut pada media.
“Hal Senada, juga di sampaikan oleh warga Gampong Kuta Teungoh,” ia berkata, bahwa pengelolaan BUMG gampong Blang beurandeh, sejak dari tahun 2018 dengan jumlah modal BUMDes di Gampong kami, sama sekali belum ada hasil dari keuntungan yang dapat di sumbang untuk desa, apa lagi untuk kami masyarakat.
Maka kita sebagai masyarakat berharap dan bertanya pada pihak pengurus BUMG masing-masing Gampong di kecamatan beutong Ateuh Banggala kususnya, kemengapa?, pengelolaan dana modal BUMDes yang banyaknya, sudah mencapai 1,44 milyar lebih itu.”Namun Tidak ada penjelasan lagi, pada masyarakat.
Mereka juga berharap, supaya pihak pengurus BUMG masing-masing Gampong di kecamatan beutong Ateuh Banggala dalam waktu dekat ini, agar dapat memperjelaskan pada masyarakat, secara terbuka, transparan dan akuntabel, sebelum di bentuknya Koperasi Desa merah putih.
Untuk apa di bentuknya Koperasi Desa merah putih, jika hasil keuntungan dari segala modal usaha di Gampong, hannya dapat dinikmati oleh mereka-mereka saja.
Menurut salah seorang warga yang namanya mengaku tercatat sebagai pengurus BUMDes salah satu Gampong, mengatakan yang menjadi pengurus BUMDes cendrung kebanyakan Mereka aparatur gampong, dan oknum Keuchik empat Gampong, diduga juga ikut menikmati keuntungan penyelewengan modal BUMDes Empat Gampong di kecamatan beutong Ateuh Banggala ini.”Terang Seorang Tokoh yang di dampingi warga lainnya.