ACEH SINGKIL, detikacehcom – Sebuah babak baru dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah telah dimulai di Kabupaten Aceh Singkil. Dalam sebuah acara pelantikan yang khidmat dan strategis, Ibu Hj. Habibatussania Safriadi secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), dan Bunda PAUD Kabupaten Aceh Singkil untuk periode masa bakti 2025-2030.
Pelantikan ini berlangsung di Pendopo Bupati Aceh Singkil pada Kamis, 26 Juni 2025, menandai bersatunya tiga pilar penting pemberdayaan perempuan dan keluarga di bawah satu kepemimpinan.
Acara yang juga dirangkai dengan pengukuhan Pengurus Majelis Pengajian Kabupaten ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Aceh Singkil, Sekretaris Daerah, serta para pimpinan organisasi perempuan dan instansi terkait.
Momentum ini bukan hanya seremonial, melainkan sebuah komitmen kolektif untuk membangun fondasi keluarga yang kuat, ekonomi kreatif yang berdaya saing, dan generasi penerus yang berkualitas.
Pidato Inspiratif Sang Nahkoda Baru: Dari Dapur Hingga Panggung Ekonomi Lokal
Dalam pidato perdananya, Hj. Habibatussania Safriadi menggarisbawahi visi besar yang akan diusungnya. Beliau menegaskan bahwa pelantikan ini adalah “titik tolak dari gerak bersama” yang menyatukan kekuatan perempuan, keluarga, nilai kearifan lokal, dan spiritualitas.
TP PKK: Jantung Penggerak Keluarga
“Kita tidak hanya bicara soal dapur, tetapi tentang masa depan,” tegasnya. Beliau menekankan bahwa TP PKK akan menjadi motor penggerak untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, berakhlak, dan mandiri melalui implementasi 10 program pokok PKK.
Fokusnya adalah memastikan setiap program menyentuh langsung masyarakat, dari kampung hingga kota.
Dekranasda: Etalase Budaya dan Ekonomi
Melihat potensi kerajinan dan UMKM lokal, Hj. Habibatussania mengajak untuk menjadikan Dekranasda sebagai motor ekonomi kreatif yang kuat. “Mari kita angkat produk lokal Aceh Singkil! Berdayakan para pengrajin, dorong UMKM agar naik kelas,” serunya.
Beliau berkomitmen untuk memberikan pelatihan, pendampingan, dan promosi agar karya ibu-ibu Aceh Singkil tidak tenggelam tanpa apresiasi, bahkan mampu menembus pasar yang lebih luas.
Bunda PAUD: Penjaga Masa Depan Anak-Anak
Sebagai Bunda PAUD, beliau menyoroti pendidikan usia dini sebagai investasi paling berharga. “Anak-anak kita adalah benih masa depan Aceh Singkil,” katanya.
Komitmennya adalah memastikan setiap lembaga PAUD di seluruh pelosok Aceh Singkil menjadi tempat yang nyaman, aman, dan membangun karakter anak-anak dengan cinta dan nilai agama.Majelis Pengajian: Jangkar Spiritual di Tengah Arus Zaman Lebih dari itu, peran Majelis Pengajian Kabupaten juga diperkuat sebagai jangkar nilai dan penjaga akhlak di tengah arus globalisasi. Beliau mengajak untuk menghidupkan kembali semangat silaturahmi dan tadarus agar pembangunan di Aceh Singkil memiliki “ruh” dan arah yang benar.
Dukungan Penuh Pemerintah Daerah dan Pesan Strategis untuk Kepengurusan Baru Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, melalui sambutan yang dibacakan, menaruh harapan besar pada kepemimpinan kolektif ini. Tiga lembaga ini dipandang memiliki peran strategis dalam pemberdayaan sosial, ekonomi kreatif, dan pendidikan.
Empat pesan strategis pun ditekankan:
Kolaborasi dan Sinergi: Pemerintah meminta TP PKK, Dekranasda, dan Bunda PAUD bekerja secara terintegrasi untuk menciptakan program yang dampaknya lebih besar.
Fokus Program Prioritas: Kepengurusan diharapkan fokus pada isu krusial daerah seperti penurunan angka stunting dan penguatan ketahanan keluarga, sambil mempromosikan produk lokal unggulan seperti anyaman pandan dan olahan hasil laut.
Inovasi dan Adaptasi Digital: Pemerintah mendorong kepengurusan untuk mengadopsi teknologi digital dalam menyebarluaskan program, mewujudkan “Smart PKK, Smart Dekranasda, dan Smart PAUD.”
Kepekaan Terhadap Lapangan: Seluruh pengurus diimbau untuk bekerja dengan hati, turun langsung ke desa, dan mendengarkan suara rakyat, bukan hanya menunggu masalah datang ke kantor.
Di akhir sambutannya, sebuah pantun disampaikan sebagai penyemangat:
KE PULAU BANYAK MENJEMPUT MENTARI,
BERLAYAR SAMPAN DITEMPA GELOMBANG;
TP-PKK, DEKRANASDA DAN BUNDA PAUD ADALAH SANG LOKOMOTIF NEGERI,
MEWUJUD DAMAI, SEJAHTERA, GEMILANG.
Dengan pelantikan ini, harapan masyarakat Aceh Singkil tertuju pada kepengurusan baru untuk mewujudkan visi daerah yang religius, maju, mandiri, dan bermartabat melalui pengabdian dan sinergi yang nyata.[]
Khalikul Sakda