Aceh Singkil, Aceh, detikaceh.com ~ Kehangatan dan kegembiraan menyelimuti Kabupaten Aceh Singkil pada Sabtu, 28 Juni 2025. Ribuan warga dan tokoh masyarakat berkumpul untuk menyambut kedatangan Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, dalam sebuah acara syukuran yang menandai momen bersejarah: kembalinya empat pulau strategis ke pangkuan Provinsi Aceh.
Empat pulau yang dimaksud adalah Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang. Keempat pulau ini sebelumnya menjadi subjek sengketa wilayah yang berlarut-larut antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara selama puluhan tahun, bahkan sejak 1978. Akhir dari sengketa ini menjadi sebuah kemenangan besar bagi Pemerintah Aceh dan masyarakatnya.
Pengamanan Ketat Polres Aceh Singkil Jamin Kelancaran Acara
Kedatangan Gubernur Mualem dan rombongan di Bandara Syekh Hamzah Fansyuri pada Jumat, 27 Juni, pukul 16.00 WIB, disambut dengan sambutan hangat dari jajaran Forkopimda dan tokoh masyarakat setempat.
Menyusul momen penting tersebut, Polres Aceh Singkil segera mengerahkan personel gabungan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan tertib.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Joko Triyono, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan puluhan personel dari satuan Sabhara, Intelkam, dan Lalu Lintas. “Kami menurunkan kekuatan penuh untuk mengamankan seluruh jalur perjalanan dan lokasi acara. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga situasi tetap kondusif, terutama dalam momen penting seperti ini,” tegas AKBP Joko Triyono.
Selain pengamanan fisik, Polres Aceh Singkil juga melakukan pengawasan ketat terhadap potensi gangguan keamanan, memastikan tidak ada insiden yang mengganggu perayaan.
Perayaan Penuh Syukur di Lautan Lepas
Pada hari Sabtu (28/6), Gubernur Mualem beserta rombongan langsung berlayar menuju keempat pulau yang baru saja kembali ke pangkuan Aceh. Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan, melainkan sebuah bentuk rasa syukur yang mendalam. Rangkaian acara diisi dengan doa bersama, tradisi pemotongan tumpeng, serta kenduri atau pesta rakyat.
Suasana haru dan bangga terasa di tengah keramaian. Para tokoh daerah juga menyampaikan orasi yang membakar semangat, mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kedaulatan wilayah dan persatuan di tengah-tengah masyarakat Aceh.
Masyarakat yang hadir terlihat sangat antusias. Mereka menyambut kembalinya pulau-pulau tersebut dengan sukacita, mengingat pulau-pulau ini memiliki nilai sejarah, ekonomi, dan identitas yang kuat bagi masyarakat Aceh, khususnya di wilayah pesisir Singkil. Banyak warga berharap bahwa momen ini akan menjadi awal dari peningkatan pembangunan dan perhatian pemerintah terhadap wilayah terpencil seperti Aceh Singkil.
Acara syukuran ini ditutup dengan pernyataan resmi dari Gubernur Mualem yang menegaskan kembali komitmen Pemerintah Aceh untuk melindungi setiap jengkal wilayahnya dan bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan. Kunjungan ini tidak hanya menjadi simbol kemenangan teritorial, tetapi juga janji untuk masa depan yang lebih baik bagi Aceh Singkil.{*}
[Khalikul Sakda]