Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik ST MM
Sektor Tambang Sumbang Hampir Rp 2 Triliun ke Negara, Kadis ESDM Aceh: Ini Jadi Sumber PAD Strategis
BANDA ACEH – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik, mengungkapkan bahwa sektor pertambangan di Aceh telah menyumbang hampir Rp 2 triliun ke kas negara sejak tahun 2020 hingga pertengahan 2025. Capaian ini menunjukkan betapa besar kontribusi tambang bagi penerimaan negara, khususnya dari wilayah Aceh yang kaya akan sumber daya alam.
Taufik menjelaskan, dari total penerimaan negara tersebut, sekitar 80 persen dana dikembalikan ke daerah. “Dana ini dibagi berdasarkan ketentuan, yaitu 32 persen untuk kabupaten/kota penghasil, tambahan 8 persen jika ada fasilitas pengolahan, 16 persen untuk pemerintah provinsi, dan sisanya 20 persen tetap menjadi bagian pemerintah pusat,” ujar Taufik, Selasa (1/7/2025).
Ia menambahkan, skema pembagian ini sangat penting karena menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang strategis, baik bagi Pemerintah Aceh maupun pemerintah kabupaten/kota. Menurutnya, Aceh memiliki kekayaan tambang yang luar biasa, mulai dari minyak, batu bara, logam, hingga berbagai bahan galian lainnya.
“Ini adalah potensi besar yang harus dikelola dengan baik, transparan, dan sesuai aturan. Pendapatan ini sudah memberi dampak nyata bagi pembangunan di banyak daerah,” tambahnya.
Taufik juga menekankan bahwa seluruh masyarakat memiliki kesempatan untuk mengelola potensi tambang, asalkan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. “Pengurusan izin dimulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga provinsi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), sementara Dinas ESDM akan melakukan evaluasi teknis,” jelasnya.
Ia mengingatkan pentingnya menjalankan prosedur secara tertib agar aktivitas tambang tidak menimbulkan konflik sosial maupun kerusakan lingkungan. Pemerintah, menurutnya, terus berupaya menciptakan sistem yang akuntabel dan ramah investasi.
Dengan potensi yang melimpah dan pengelolaan yang tepat, Taufik optimis sektor pertambangan akan terus menjadi pilar penting bagi pembangunan ekonomi Aceh. “Kita harap semua pihak ikut mengawal agar sektor ini memberi manfaat maksimal bagi rakyat,” pungkasnya.