SUBULUSSALAM – Suasana menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia mulai terasa di Kota Subulussalam. Di Kecamatan Simpang Kiri, persiapan perayaan kian meriah dengan hadirnya Turnamen Sepak Bola Piala Muspika 2025 antar desa se-kecamatan. Ajang ini menjadi salah satu magnet utama kegiatan, menyatukan semangat olahraga dan kebersamaan warga.
Aliadin, Ketua Pemuda Kampong Buluh Dori Kilometer 11, tampil sebagai salah satu motor penggerak partisipasi pemuda dalam kegiatan ini. Ia mengajak warga tanpa terkecuali, dari anak muda hingga orang tua, untuk ikut memeriahkan pembukaan turnamen. “Mari kita jaga semangat kebersamaan ini. Sepak bola bukan sekadar pertandingan, tapi sarana mempererat persaudaraan dan menumbuhkan sportivitas,” ujarnya saat ditemui, Selasa (5/8/2025).
Pertandingan pembuka akan digelar pada Rabu, 7 Agustus 2025, di Lapangan Pegayo, Subulussalam. Laga perdana akan mempertemukan tim tuan rumah, Buluh Dori, melawan Lae Oram. Kedua tim sudah melakukan latihan intensif beberapa pekan terakhir dan diprediksi tampil dengan performa terbaiknya. “Kami siap memberikan tontonan yang menghibur sekaligus membanggakan warga desa,” kata Aliadin.
Turnamen Piala Muspika ini diikuti oleh seluruh desa di Kecamatan Simpang Kiri. Selain sebagai ajang adu strategi dan keterampilan di lapangan, kompetisi ini menjadi sarana silaturahmi antarwarga desa. Setiap pertandingan diharapkan mampu menghadirkan suasana riang gembira sekaligus membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan penonton.
Pemerintah kecamatan, perangkat desa, dan tokoh masyarakat ikut mendukung penuh kegiatan ini. Panitia juga mengatur jadwal pertandingan secara bergiliran sehingga setiap desa memiliki kesempatan yang sama untuk tampil di lapangan utama. Selain itu, mereka menyiapkan petugas keamanan, tenaga medis, dan fasilitas penunjang untuk memastikan jalannya acara berjalan lancar.
Aliadin menegaskan, keterlibatan warga dalam turnamen ini bukan hanya soal mendukung tim masing-masing, tetapi juga menjaga semangat gotong royong. “Jangan hanya jadi penonton pasif. Ayo hadir, soraki tim favorit, dan tunjukkan bahwa kita cinta olahraga serta persatuan,” katanya penuh semangat.
Turnamen Piala Muspika 2025 di Simpang Kiri ini diharapkan menjadi simbol persatuan sekaligus warisan tradisi perayaan kemerdekaan yang mengakar di tengah masyarakat. Dengan dukungan seluruh warga, lapangan sepak bola tak hanya menjadi arena laga, tetapi juga panggung kebersamaan yang mempererat ikatan antarwarga desa. (SP)