Kisah Nelayan Aceh, Ismail Ali Basyah, Bertahan Hidup di Manado Selama 6 Tahun Sebelum Akhirnya Pulang

DETIK ACEH

- Redaksi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 22:49 WIB

50227 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Ismail Ali Basyah, seorang nelayan asal Matang Seulimeng, Kota Langsa, Aceh, akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya setelah enam tahun terpisah tanpa kabar di Manado, Sulawesi Utara. Kisahnya menjadi perhatian karena perjuangan bertahan hidup yang berat selama jauh dari keluarga.

Ismail, kini berusia 62 tahun, kehilangan kontak dengan keluarganya saat mengikuti kegiatan pengembangan nelayan ke Manado pada medio 2019. Namun, setelah koordinator yang membawa rombongan meninggal dunia, rombongan pun terpaksa berpencar, meninggalkan Ismail sendirian.

“Pekerjaan pertama saya di sana adalah menjaga rumput laut. Namun, saat tengah bekerja, rakit yang saya gunakan terbalik akibat gelombang besar setinggi empat meter. Saya terombang-ambing di atas rakit selama tiga hari tiga malam sebelum akhirnya ditemukan oleh nelayan Pulau Ruang, Sulawesi Utara, dan dibawa ke pulau tersebut,” ungkap Ismail saat dijemput oleh anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, di Jakarta pada Selasa (12/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama bertahun-tahun di Pulau Ruang, Ismail harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup, tanpa ada kabar dari keluarganya. Baru pada awal 2025, ia bertemu dengan seorang warga Aceh yang tinggal di Manado. Berkat perantaraan warga tersebut, Ismail akhirnya dapat berkomunikasi kembali dengan Haji Uma.

Mendengar kondisi Ismail yang kurang sehat, tanpa biaya, dan sudah lama terpisah dari keluarga, Haji Uma berinisiatif memfasilitasi seluruh biaya kepulangan Ismail hingga kembali ke kampung halamannya di Aceh.

Kembalinya Ismail ke rumah diharapkan menjadi akhir dari masa-masa sulit yang telah ia lalui selama enam tahun terakhir. Ia pun menyatakan rasa syukurnya bisa kembali berkumpul bersama keluarga besarnya yang tak pernah bertemu selama enam tahun.

Kisah ini menjadi pengingat tentang ketangguhan para nelayan Aceh yang harus menghadapi risiko tinggi di laut, sekaligus pentingnya solidaritas dan bantuan dari sesama warga untuk memulihkan nasib mereka yang terjebak dalam kesulitan di perantauan. (*)

Berita Terkait

Ekspor Sawit dan Impor Energi Dongkrak Penerimaan Bea Cukai Aceh di Triwulan III Tahun 2025
Langkah Maju Ekspor Aceh: CV. AYBI Gunakan Sistem NLE untuk Ekspor Perdana Komoditas Perikanan
Kolaborasi Bea Cukai dan Disperindag Aceh Jadi Langkah Awal Pembenahan Tata Kelola Ekspor Provinsi
Perkuat Sinergi Penegakan Hukum, Bea Cukai Banda Aceh dan Satpol PP-WH Kabupaten Pidie Lakukan Operasi Gabungan Rokok Ilegal
Sinergi Bea Cukai Aceh dan Pemprov Aceh Perkuat Perencanaan Kegiatan Penegakan Hukum Dana Cukai Hasil Tembakau
Mualem Minta Bupati dan Wali Kota di Aceh Segera Usulkan Wilayah Tambang Rakyat
Ketum PW. FRN Kecam Keras Penggunaan Ilegal Logo Organisasi: “Siap Tempuh Jalur Hukum
Bimtek atau Bisnis Busuk? LSM Desak Kejari Usut Global Edukasi Prospek dan Kroni Desa

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 05:03 WIB

Scoopy Vs Brio di Aceh Besar, 1 Orang Tewas dan 1 Kritis

Senin, 15 September 2025 - 22:14 WIB

Komunitas Senyum Anak Nusantara Chapter Aceh Gelar Sekolah Nusantara di Gampong Lambitra

Rabu, 27 Agustus 2025 - 18:39 WIB

Menuju Aceh Meusyeuh, Polda Aceh Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan dan Kedamaian

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:44 WIB

Bom Peninggalan Belanda Ditemukan di Aceh Besar, Polisi Amankan Lokasi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Polsek Baitussalam Ungkap Kasus Pencurian Rp70 Juta, Dua Pelaku Diamankan

Jumat, 15 Agustus 2025 - 18:53 WIB

“MK Putuskan Masa Jabatan Keuchik di Aceh Tetap 6 Tahun, Ini Alasannya”

Sabtu, 29 Maret 2025 - 16:25 WIB

Shalat Idul Fitri 1446 H di Aceh Besar, 61 Khatib ternama Tampil

Kamis, 27 Februari 2025 - 22:41 WIB

Akhir Sya’ban 1446 H, Inilah Khatib Jumat se Aceh Besar

Berita Terbaru