Meliput Konflik Aceh: Koresponden BBC Maskur Abdullah Masuk Wilayah GAM dengan Risiko Tinggi

DETIK ACEH

- Redaksi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:04 WIB

50203 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Markas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dijaga ketat, berada tidak jauh dari balai desa, dengan setidaknya 20 kombatan bersenjata yang siaga menjaga wilayah. Di tengah penjagaan itu, Tgk. Abdullah Syafi’i menerima Maskur Abdullah, koresponden BBC Siaran Indonesia, untuk melaporkan perkembangan situasi di Aceh. Suara Tgk. Abdullah tenang dan bersahabat, namun tatapannya dalam, berlapis sejarah konflik Aceh.

Maskur duduk di sebuah rumah panggung di lereng bukit, jantung wilayah GAM. Angin gunung menembus dinding balai, sementara puluhan pria bersenjata terus siaga di luar. Bagi Maskur, momen itu terasa seperti penanda akhir perjalanan panjangnya meliput konflik, sekaligus awal dari risiko baru.

Sejak 1998, Maskur terbiasa menembus wilayah “panas” di Aceh Timur, Lhokseumawe, dan Pidie. Rute darat dari Medan ke Banda Aceh nyaris menjadi perjalanan mingguan. Ia memahami risiko yang mengintai jurnalis di medan konflik. Banyak media nasional dan lokal tertekan militer, sehingga berita dari medan perang seringkali condong pada sudut pandang aparat. Di hutan, para panglima GAM meyakini bahwa wartawan Indonesia bisa menjadi corong lawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tgk. Abdullah Syafi’i enggan ditemui jurnalis lokal, namun berbeda bagi BBC. Maskur dianggap sebagai wartawan netral, berita yang disiarkannya tidak berpihak, sehingga panglima GAM bersedia memberikan akses. Kepercayaan itu terbentuk setelah Maskur terus menunjukkan profesionalisme dan sikap hati-hati dalam melaporkan kondisi di lapangan.

Agustus 1999, Maskur kembali ditugaskan ke Pidie untuk meliput pengungsi di halaman Masjid Abu Beureueh, Beureunuen. Saat bekerja, dua pria berpakaian preman menghampirinya. “Abang Maskur ya? Dari BBC London?” tanya mereka. Maskur menatap balik dan bertanya, “Anda dari mana?” Kedua pria itu menyampaikan salam dari Panglima Tgk. Abdullah Syafi’i dan mengundang Maskur untuk wawancara.

Maskur menahan jawaban dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan kantor BBC di London. Malam itu, ia menelepon Menuk Suwondo, Kepala BBC Siaran Indonesia, yang memberi arahan singkat namun tegas: “Pastikan Anda aman. Kalau meragukan, batalkan. Nyawa Anda lebih berharga dari berita.” Arahan ini menegaskan risiko besar yang harus dihadapi jurnalis di medan konflik Aceh, sekaligus menunjukkan bagaimana profesionalisme dan kehati-hatian menjadi kunci untuk melaporkan fakta di tengah perang dan ketegangan bersenjata. (*)

Berita Terkait

Ekspor Sawit dan Impor Energi Dongkrak Penerimaan Bea Cukai Aceh di Triwulan III Tahun 2025
Langkah Maju Ekspor Aceh: CV. AYBI Gunakan Sistem NLE untuk Ekspor Perdana Komoditas Perikanan
Kolaborasi Bea Cukai dan Disperindag Aceh Jadi Langkah Awal Pembenahan Tata Kelola Ekspor Provinsi
Perkuat Sinergi Penegakan Hukum, Bea Cukai Banda Aceh dan Satpol PP-WH Kabupaten Pidie Lakukan Operasi Gabungan Rokok Ilegal
Sinergi Bea Cukai Aceh dan Pemprov Aceh Perkuat Perencanaan Kegiatan Penegakan Hukum Dana Cukai Hasil Tembakau
Mualem Minta Bupati dan Wali Kota di Aceh Segera Usulkan Wilayah Tambang Rakyat
Ketum PW. FRN Kecam Keras Penggunaan Ilegal Logo Organisasi: “Siap Tempuh Jalur Hukum
Bimtek atau Bisnis Busuk? LSM Desak Kejari Usut Global Edukasi Prospek dan Kroni Desa

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 05:03 WIB

Scoopy Vs Brio di Aceh Besar, 1 Orang Tewas dan 1 Kritis

Senin, 15 September 2025 - 22:14 WIB

Komunitas Senyum Anak Nusantara Chapter Aceh Gelar Sekolah Nusantara di Gampong Lambitra

Rabu, 27 Agustus 2025 - 18:39 WIB

Menuju Aceh Meusyeuh, Polda Aceh Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan dan Kedamaian

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:44 WIB

Bom Peninggalan Belanda Ditemukan di Aceh Besar, Polisi Amankan Lokasi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Polsek Baitussalam Ungkap Kasus Pencurian Rp70 Juta, Dua Pelaku Diamankan

Jumat, 15 Agustus 2025 - 18:53 WIB

“MK Putuskan Masa Jabatan Keuchik di Aceh Tetap 6 Tahun, Ini Alasannya”

Sabtu, 29 Maret 2025 - 16:25 WIB

Shalat Idul Fitri 1446 H di Aceh Besar, 61 Khatib ternama Tampil

Kamis, 27 Februari 2025 - 22:41 WIB

Akhir Sya’ban 1446 H, Inilah Khatib Jumat se Aceh Besar

Berita Terbaru