Antropolog Nilai Pernyataan Pisah Aceh dari Pusat Hanya Gimmick Ketua DPRA

DETIK ACEH

- Redaksi

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

50203 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadhli alias Abang Samalanga, yang mengusulkan Aceh pisah dari Pemerintah Pusat dinilai hanya gimmick. Hal itu disampaikan Antropolog Universitas Malikussaleh (Unimal), Teuku Kemal Fasya, kepada wartawan pada Selasa (2/9/2025).

Menurut Kemal, pernyataan tersebut spontan dan tidak menunjukkan keseriusan untuk membangun gerakan separatisme.
“Jadi pernyataan ketua DPRA hanya gimmick, bukan pernyataan penuh kesadaran untuk membangun gerakan separatisme. Gak serius pernyataan itu,” kata Kemal.

Kemal menambahkan, gagasan Aceh merdeka secara independen bisa dianggap ide bagus dari sisi otonomi daerah. Namun, secara realitas, masyarakat Aceh selama ini tidak mengalami penjajahan dalam aspek kesejahteraan maupun pendidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Karena ide itu pasti berhubungan dengan kedaulatan politik separatisme. Lagi pula Ketua DPRA digaji dengan anggaran keuangan negara, bukan anggaran keuangan lokal, bagian dari pejabat negara di tingkat lokal. Apa mau ketua DPRA tidak lagi menerima gaji dari Pemerintah dan turun gunung melakukan gerilya politik-militer lagi. Pasti dia pikir 100 kali, karena akan terjebak pada label yang negatif dari Pemerintah Pusat,” jelasnya.

Kemal juga menegaskan, tidak ada niatan dari Partai Aceh untuk memerdekakan Aceh. Secara material dan ideologis, dasar gerakan separatisme sudah tidak ada.
“Apalagi Gubernur Aceh Mualem sudah sangat loyal kepada Presiden Prabowo yang berpartai Gerindra dengan ideologi ultranasionalisme. Merdeka secara gagasan-filosofis bukan merdeka dalam kerangka ideologi-politik,” tambahnya.

Sebelumnya, saat menanggapi tuntutan mahasiswa di depan Gedung DPRA, Banda Aceh, Senin (1/9/2025), Zulfadhli menambahkan satu poin tuntutan yang menuai kontroversi.
“Atau minta poin satu lagi, pisah aja Aceh dari Pusat (Jakarta). Tulis, biar saya teken,” kata Zulfadhli di hadapan massa aksi. (*)

Berita Terkait

Mualem Minta Bupati dan Wali Kota di Aceh Segera Usulkan Wilayah Tambang Rakyat
Ketum PW. FRN Kecam Keras Penggunaan Ilegal Logo Organisasi: “Siap Tempuh Jalur Hukum
Bimtek atau Bisnis Busuk? LSM Desak Kejari Usut Global Edukasi Prospek dan Kroni Desa
GASTA Desak Kanwil Kemenkumham Aceh Copot Kalapas Kajhu
Isi Kuliah Umum di USK, Kapolda Aceh Ajak Mahasiswa Ikut Jaga Kamtibmas
Aceh Teken PKS Pengembangan PAUD HI, Sekda: Wajib Belajar 13 Tahun Bukan Sekadar Seremonial
Aceh Jadi Tuan Rumah Kejurnas Anggar 2025, Sekda: Ini Ajang Persaudaraan dan Sportivitas
Bunda PAUD Aceh Beri Apresiasi kepada Pejuang PAUD Se-Aceh, Dorong Pendidikan Holistik Anak Usia Dini

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:52 WIB

Kades Simpang Deli Gampong Apresiasi Kinerja PT Socfindo Seumayam Nagan Raya

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:50 WIB

Protes Perusahaan Nakal, GAMAS Desak Pemerintah Tindak Tegas Pelanggaran HGU

Senin, 6 Oktober 2025 - 18:22 WIB

Kades Simpang Deli Kilang Apresiasi Kinerja PT Socfindo Seumayam Nagan Raya

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:52 WIB

Kades Simpang Deli Kilang Apresiasi Kinerja PT Socfindo Seumayam Nagan Raya

Senin, 6 Oktober 2025 - 09:40 WIB

Mantan Wali Kota Subulussalam H. Affan Alfian Bintang SE dan Hj. Mariani Harahap SE Ucapkan Selamat Dirgahayu TNI ke-80

Minggu, 5 Oktober 2025 - 16:45 WIB

Di Momen HUT TNI Ke 80 Brimob Batalyon C Pelopor Kunjungi Yonif 856/Satria Bumi Sakti

Minggu, 5 Oktober 2025 - 16:04 WIB

HUT TNI Ke – 80 Bupati Nagan Raya Hadiri Upacara Peringatan Di Makodim 0116/Nagan Raya

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:24 WIB

“Tiga Rumah Ludes Terbakar, Kapolsek Turun Tangan Bantu Warga Selamatkan Harta Benda”

Berita Terbaru