Banda Aceh– Demonstrasi di DPR Aceh pada Senin (1/9/2025) berakhir ricuh malam tadi, setelah semula berlangsung tertib pada siang hari. Dari 81 anggota DPR Aceh, hanya sekitar 20 orang yang turun menemui massa, sementara sisanya memilih tetap di ruang komisi atau tidak hadir sama sekali.
Pantauan di lapangan, anggota DPR Aceh yang menemui pengunjuk rasa antara lain Zulfadhli (PA), Yah Fud (Nasdem), Ali Basrah (Golkar), Salihin (PKB), Muhammad Raji Firdana (Nasdem), Nurchalis (Nasdem), Zamzami (Nasdem), Bunda Salma (PA), Ceulangik (PA), Tgk. Muhar (PA), Bg Adek (Golkar), Irfansyah (PA), H. Hendri (PA), Kak Iin (PA), Dony Arega Rajes (PKB), Abdurraman (Gerindra), Khairil Syahrial (Gerindra), Abu Heri (PA), Hadi Surya (Gerindra), dan Irpannusir (PAN).
Ketua DPR Aceh, Zulfadhli yang akrab disapa Abang Samalanga, bahkan langsung tampil di depan massa. Ia menambahkan satu tuntutan baru yang memicu keributan, yakni poin “Aceh pisah dari pemerintah pusat.”
“Aku minta satu lagi, pisah aja Aceh sama pusat, tulis biar aku teken,” ucap Zulfadhli di depan pengunjuk rasa, yang disambut riuh massa.
Kericuhan semakin meningkat ketika massa tidak hanya menuntut dialog, tetapi juga menolak beberapa anggota DPR Aceh yang tidak hadir. Pihak keamanan kemudian berupaya menenangkan situasi hingga demonstrasi berakhir malam hari. (*)