Ketua IPELMAWAR Meulaboh Kembali Tegaskan: PT MGK Jangan Lagi Beroperasi di Krueng Woyla Raya

DETIK ACEH

- Redaksi

Jumat, 12 September 2025 - 10:08 WIB

5034 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Meulaboh – Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Woyla Raya (IPELMAWAR) Meulaboh, Syahrul, kembali menyampaikan sikap tegas terkait keberadaan PT. Megallanic Garuda Kencana (MGK) di kawasan Krueng Woyla Raya. Ia menegaskan bahwa PT MGK tidak boleh lagi melanjutkan aktivitasnya, karena keberadaan perusahaan tersebut telah meresahkan dan merugikan masyarakat.

“Kami sudah berulang kali menegaskan, dan hari ini kami pertegas kembali: PT MGK jangan lagi diberi ruang untuk beroperasi di Krueng Woyla Raya. Kehadiran perusahaan ini telah menghadirkan kerusakan lingkungan dan keresahan masyarakat. Sungai Krueng Woyla adalah urat nadi kehidupan warga Woyla, bukan tempat eksperimen bisnis yang merugikan rakyat,” kata Syahrul, Rabu (10/9/2025).

Syahrul menjelaskan, sungai Krueng Woyla adalah sumber utama kebutuhan hidup masyarakat: air bersih, irigasi pertanian, hingga perikanan. Namun, sejak adanya aktivitas perusahaan, kondisi sungai berubah signifikan—air menjadi keruh, berlumpur, bahkan dikhawatirkan tercemar bahan berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Masyarakat sudah merasakan dampaknya. Air yang dulu jernih, kini sulit digunakan. Aktivitas mandi, mencuci, bahkan mengairi sawah terganggu. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka generasi Woyla ke depan akan kehilangan sumber kehidupannya. PT MGK harus angkat kaki dari Krueng Woyla Raya,” tegasnya.

IPELMAWAR juga menyoroti sikap pemerintah daerah yang terkesan lamban dan terlalu cepat menyimpulkan kondisi air tidak tercemar, tanpa mempertimbangkan fakta lapangan yang dialami masyarakat.

“Kami kecewa dengan DLHK Aceh Barat yang cepat-cepat menyimpulkan sungai tidak tercemar. Sementara masyarakat sendiri merasakan air keruh, berlumpur, dan tidak layak pakai. Pemerintah jangan hanya mendengar laporan sepihak, tapi harus berpihak pada rakyatnya,” lanjut Syahrul.

Selain itu, IPELMAWAR menekankan bahwa pihaknya tidak anti terhadap investasi. Namun, investasi harus memberi manfaat, bukan kerusakan.

“Kami tegaskan, IPELMAWAR Meulaboh tidak pernah menolak kehadiran investor di Aceh Barat. Kami justru mendukung investasi yang sehat, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Tapi kami akan menolak keras perusahaan yang merusak lingkungan dan mengorbankan rakyat, seperti yang dilakukan PT MGK,” jelasnya.

IPELMAWAR juga mendesak DPRK Aceh Barat untuk segera mengambil sikap politik yang tegas, demi melindungi kepentingan masyarakat.

“DPRK jangan diam. Kalian dipilih rakyat, bukan perusahaan. Hentikan izin PT MGK, atau rakyat akan kehilangan kepercayaan pada wakilnya,” ujar Syahrul dengan nada tegas.

Syahrul menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberikan ruang hukum untuk mencabut izin usaha yang terbukti merusak lingkungan.

“Masyarakat Woyla hanya ingin hak dasarnya: air yang bersih, sungai yang lestari, dan lingkungan yang aman. Jika pemerintah tidak bertindak tegas, maka kami siap turun lebih besar untuk memperjuangkan hak rakyat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Warga Aceh Barat Sepakat Hentikan Beko, Tuntut Legalisasi Tambang Rakyat
Nobar Film G30S/PKI di UTU: Momentum Refleksi Sejarah bagi Mahasiswa
PEMA UTU Gelar Pelatihan Jurnalistik, Mahasiswa Didorong Lebih Kritis dan Teliti dalam Menyampaikan Informasi
Tokoh Muda Barsela Minta Ketua Majelis Syuro Partai PPP Segera Proses Terkait Tgk Mawardi Basyah
Diduga Selewengkan BBM Subsidi, Mahasiswa di Aceh Barat Diamankan Polisi
Ipelmawar Meulaboh Desak DPRK Aceh Barat Ambil Sikap Tegas terhadap PT. Megallanic Garuda Kencana (MGK)
Anggota RAPI Nagan Raya Bertakziah Kerumah Almarhum Dahroel Anggota RAPI Aceh Barat.
Arhammar Ridha Daftar Sebagai Calon Ketua DPD PAN Aceh Barat Periode 2025-2030

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Ketua DPW Partai Aceh Kukuhkan Pengurus Kader, Target Satu Fraksi di Pemilu Mendatang

Rabu, 1 Oktober 2025 - 01:31 WIB

Senjata Api Revolver Diamankan dari Lapas Lhoksukon, Diduga Dikirim untuk Rencana Pelarian Napi Kasus Penipuan dan Narkotika

Sabtu, 27 September 2025 - 17:51 WIB

Oknum ASN Ngamuk di Agara, Banting Anak 13 Tahun hingga Terancam Jeratan Hukum Setelah Dilaporkan

Jumat, 26 September 2025 - 20:11 WIB

Diduga Abaikan K3, Proyek Revitalisasi SMA Negeri 1 Lawe Alas Disorot — Kepala Sekolah WY Bisa Dijerat UU

Senin, 15 September 2025 - 00:56 WIB

Kegigihan dan Dedikasi Bidan Nova Yanti di Desa Gunung Pak-Pak, Aceh Tenggara

Senin, 8 September 2025 - 00:51 WIB

Truk Tergelincir di Ketambe, Saksi Mata Ceritakan Detik-Detik Kendaraan Masuk Jurang

Jumat, 5 September 2025 - 21:34 WIB

Dorong Pemerataan Akses Pendidikan, H. Ali Basrah Komitmen Perjuangkan Kemajuan Universitas Gunung Leuser di DPR Aceh

Rabu, 3 September 2025 - 19:02 WIB

Diduga Lalai, Panitia Muslim Ayub Fest Dilaporkan ke Polisi Usai Tewaskan Seorang Remaja

Berita Terbaru

ACEH BESAR

Scoopy Vs Brio di Aceh Besar, 1 Orang Tewas dan 1 Kritis

Senin, 6 Okt 2025 - 05:03 WIB