Aceh Tenggara –detikaceh.com. Di lereng gunung yang curam, jauh dari jalan beraspal, tersembunyi sebuah desa yang hanya bisa dijangkau dengan perjuangan ekstra. Di sanalah Bidan Nova Yanti telah mengabdikan diri selama 10 tahun untuk masyarakat Desa Gunung Pak-Pak, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Pengabdian ini bukanlah tugas biasa. Bidan Nova bukan PNS atau PPPK, melainkan bekerja secara sukarela, dengan semangat melayani dan kepedulian tinggi terhadap kesehatan warga pedalaman. Dari mulai ibu hamil, balita, hingga warga lansia, semua menjadi perhatian beliau.
Medan yang dilalui setiap hari tidak mudah. Jalan setapak, hutan lebat, rute yang belum teraspal, hingga lereng gunung yang curam menjadi bagian dari perjalanan sehari-hari. Tidak jarang, cuaca ekstrem menambah tantangan bagi pengabdian yang sudah dijalankan lebih dari satu dekade ini.
Namun, Bidan Nova tidak berjalan sendiri. Sang suami, Safriadi Sijabat, setia mendampingi dan membantu berbagai aktivitas pelayanan kesehatan di desa tersebut. Dari mengangkut peralatan medis hingga menyiapkan lokasi pemeriksaan, keduanya bekerja sama memastikan setiap warga mendapatkan pelayanan terbaik.
Menurut Muhammad Saleh, Selian Bupati LIRA Aceh Tenggara, pengabdian Bidan Nova adalah contoh nyata ketulusan, kegigihan, dan keberanian seorang tenaga kesehatan yang menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya.
“Bidan Nova Yanti telah mengabdikan diri selama 10 tahun di daerah yang sulit dijangkau. Beliau bekerja bukan karena jabatan atau status, tapi murni untuk melayani masyarakat. Semoga pemerintah memberi perhatian lebih kepada bidan-bidan sukarela di daerah pedalaman,” ujar Muhammad Saleh.
Kisah Bidan Nova juga mengingatkan kita bahwa pelayanan kesehatan di daerah terpencil bukan hanya soal fasilitas atau tenaga medis tetap, tetapi juga tentang hati, semangat, dan ketekunan. Setiap langkahnya di lereng gunung, setiap rute yang dilalui di tengah hutan, dan setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien adalah bukti nyata dedikasi yang jarang terlihat namun sangat berarti.
Selama 10 tahun, Bidan Nova telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat desa, menghadirkan layanan yang seringkali sulit dijangkau. Anak-anak mendapatkan imunisasi, ibu hamil mendapat pemeriksaan rutin, dan warga lansia menerima perhatian kesehatan yang memadai. Semua itu dilakukan tanpa pamrih, penuh cinta dan tanggung jawab.
Muhammad Saleh menambahkan, pengabdian Bidan Nova seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan menjadi inspirasi bagi bidan-bidan sukarela lainnya. Dukungan dan pengakuan, baik moral maupun material, menjadi hal penting agar keberlanjutan pelayanan kesehatan di daerah pedalaman tetap terjaga.
Bidan Nova Yanti dan suaminya membuktikan bahwa pengabdian tidak mengenal status, jabatan, atau medan yang sulit. Mereka adalah simbol dedikasi dan kerja nyata bagi masyarakat, menginspirasi generasi muda dan para tenaga kesehatan lainnya untuk menempatkan kepentingan kemanusiaan di atas segalanya.
Semoga pengabdian Bidan Nova Yanti dan para bidan sukarela lainnya mendapat perhatian serius dari pemerintah, sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan di daerah pedalaman semakin terjamin.
Red, Syahbudin Padang,