Aceh Singkil | Empat nelayan asal Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, diserang buaya saat menyelam mencari teripang di sekitar Pulau Balung, Rabu (17/9/2025) malam. Salah satu dari mereka, Martinus Gea alias Ama Carni, diterkam buaya hingga tubuhnya diseret ke tengah laut.
Dalam kondisi genting, Martinus sempat memberi tanda dengan senter kepada rekannya. Ia juga berusaha bertahan dengan memegang batu karang, meski luka robek akibat gigitan buaya semakin melebar.
Melihat rekannya dalam bahaya, Gea segera berenang mendekat dan menghujamkan tombak ikan ke tubuh buaya. Aksi nekat itu berhasil membuat predator melepaskan cengkeramannya.
“Si korban bisa bebas dari cengkeraman buaya karena ditolong oleh kawannya Gea,” kata Penjabat Kepala Desa Ujung Sialit, Risman Zega, Kamis (18/9/2025) malam.
Akibat serangan tersebut, Martinus mengalami luka di lengan kiri, kepala, rusuk, punggung, dan dada. Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Ujung Sialit untuk mendapat perawatan medis dari dr Trinita Sukma Zega. Hingga Kamis malam, kondisinya masih lemah.
Perairan Pulau Banyak Barat memang dikenal rawan buaya. Warga berharap pemerintah segera mencari solusi agar konflik manusia dan satwa liar tidak terus memakan korban, mengingat kasus serangan buaya di wilayah itu sudah berulang kali terjadi.