Aceh Utara – detikaceh.com. Kamis, 11 September 2025. Ucapan Geuchik Meunasah Mee yang diduga menghina wartawan saat dikonfirmasi terkait dugaan pengelolaan dana BUMG, membuat amarah Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Aceh Utara meledak. Ketua PWRI, Rizal Fahmi, menyebut Geuchik itu bukan hanya arogan, tapi mental kampungan dan tidak layak jadi pejabat publik.
Ucapan Geuchik kepada team wartawan Muhammad Fadli (Fadly P.B) yang berbunyi Semua warga merasakan keuntungan BUMG cuma kalian yang tidak merasakan karena belum kenal saya.
Dinilai sebagai pelecehan profesi dan bentuk penghalangan kerja jurnalistik.
“Itu ucapan orang pongah. Geuchik dengan mental murahan seperti ini jelas tidak pantas memimpin. Kalau mentalnya tipis terhadap kritik, lebih baik dia mundur, pulang saja jadi warga biasa. Jabatan publik bukan tempat untuk pamer arogansi,” tegas Rizal dengan nada tajam.
PWRI memastikan kasus ini bisa dijerat Pasal 18 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, dengan ancaman 2 tahun penjara atau denda Rp 500 juta Ini bukan sekadar slip lidah. Ini penghinaan langsung. Kami tegaskan, kalau tidak ada permintaan maaf terbuka, kami akan kawal kasus ini sampai Geuchik ini merasakan dinginnya kursi pesakitan,” ujarnya.
PWRI juga menegaskan, wartawan bukan budak pejabat dan tidak bisa diinjak dengan kata-kata murahan.sekali pers dihina, maka perlawanan tidak akan berhenti. Kami siap pasang badan. Biarlah Geuchik ini jadi contoh buruk pejabat arogan yang akhirnya tumbang karena mulutnya sendiri,” tutup Rizal Fahmi penuh amarah.Red Team//detikaceh.com