Aceh Selatan – Layanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kluet Timur, Gampong Paya Dapur, Kecamatan Kluet Timur, tengah menghadapi krisis serius. Keterbatasan ruang rawat inap membuat pasien terpaksa dirawat di aula, bahkan ada yang hanya bisa berbaring di sofa dan tikar karena tempat tidur tidak mencukupi.
Kepala Puskesmas Kluet Timur, Sulastri, SKM mengatakan, situasi ini sudah berlangsung cukup lama dan semakin memburuk seiring meningkatnya jumlah pasien.
“Puskesmas Kluet Timur sangat membutuhkan tambahan ruang rawat inap. Saat ini banyak pasien terpaksa dirawat di sofa atau di tikar karena ruang inap dan alat kesehatan sangat terbatas. Ini sangat tidak ideal untuk layanan kesehatan,” kata Sulastri, Jumat (19/9/2025).
Dengan cakupan pelayanan mencapai 5.854 jiwa, ditambah pasien dari luar wilayah, kapasitas puskesmas dinilai jauh dari cukup. Menurut Sulastri, satu-satunya solusi adalah pembangunan ruang rawat inap baru, mengingat masih tersedianya lahan di sekitar lokasi puskesmas.
“Kalau ruang rawat inap tambahan dibangun, pelayanan bisa jauh lebih maksimal. Pasien tidak akan lagi dirawat di aula atau terabaikan karena keterbatasan ruang,” tambahnya.
Menanggapi kondisi ini, Anggota DPRK Aceh Selatan dari Dapil 5 (Kluet Timur dan Kluet Selatan), Mistan Aulia, tegas mendesak pemerintah daerah agar segera mengambil tindakan nyata.
“Ini masalah serius dan mendesak. Pemerintah daerah, khususnya Bupati Aceh Selatan, harus segera turun tangan. Jangan sampai masyarakat sakit tidak tertangani dengan layak hanya karena ruangan penuh,” tegas Mistan.
Ia menyebutkan, peningkatan jumlah pasien adalah konsekuensi logis dari pertumbuhan penduduk dan terbatasnya akses ke rumah sakit besar, sehingga fasilitas puskesmas harus diperkuat.
“Saya sebagai wakil rakyat siap mendukung penuh masuknya pembangunan ruang rawat inap baru ini dalam skala prioritas daerah. Ini bukan hanya soal fasilitas, tapi juga soal kepercayaan masyarakat terhadap layanan puskesmas,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Mistan berharap pemerintah kabupaten dan juga DPRA bisa memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini, mengingat hal ini menyangkut pelayanan dasar dan hak kesehatan masyarakat.
“Jika ruang rawat inap segera dibangun, masyarakat Kluet Timur tak perlu lagi sakit hati karena kehabisan tempat tidur saat butuh perawatan. Pemerintah harus hadir dan tanggap! Ini bukan proyek biasa, tapi kebutuhan mendesak,” pungkasnya.
Warga Gampong Paya Dapur juga berharap agar Pemkab Aceh Selatan dan DPRA segera menggagas pembangunan tersebut. Selain demi kenyamanan pasien, langkah ini juga untuk menghindari anggapan bahwa puskesmas tidak memberikan pelayanan maksimal hanya karena keterbatasan fasilitas.
“Mohon perhatian dari pemerintah. Harapan kami sederhana, agar orang sakit bisa dirawat secara layak, bukan lagi di aula atau di lantai,” tutur salah satu warga.
Kini, semua mata tertuju ke Pemkab Aceh Selatan dan jajaran legislatif. Masyarakat menunggu, apakah ruang rawat inap di Puskesmas Kluet Timur akan benar-benar menjadi prioritas, atau kembali jadi wacana tanpa realisasi. *