Gara Gara Tambang Emas Ditutup Ribuan Masyarakat Menangis. Karna Terputus Lapangan Kerja. Ini Kata Agus

REDAKSI

- Redaksi

Senin, 29 September 2025 - 16:42 WIB

5063 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suka Makmue : Instruksi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), pada beberapa hari yang lalu untuk menutup seluruh aktivitas tambang emas di seluruh Aceh,kini kembali menimbulkan gelombang kesedihan ribuan warga. Terutama Di Kabupaten Nagan Raya.

Selama ini Ribuan Ibu-ibu dan pemuda bekerja mencari nafkah (Meu Indang Emas) tak kuasa menahan air mata.Karna tambang Emas yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi di keluarga kini terancam berhenti total.

Dari hasil penelusuran dampak aktivitas tambang emas meskipun tanpa izin (ilegal) kepada masyarakat di Kabupaten Nagan Raya selama puluhan tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu Tokoh Muda Nagan Raya Agus angkat bicara terhadap dampak positif dari rasakan daerah dan masyarakat selama ini dari hasil aktivitas tambang emas dikerjakan masyarakat dalam wilayah daerah berjuluk Bumi Seribu Rameune itu. Kata Agus. Kepada sejumlah media Senin 29 September 2025.

Kemudian selam ini hasil dari usaha pertambangan emas rakyat selama ini diantaranya, tambang rakyat di wilayah Nagan Raya sudah berjalan selama ini banyak kepala rumah tangga pengangguran mendapatkan lapangan kerja secara berkelanjutan. Bahkan banyak anak anak yang sudah sukses kuliah.

Sambung Agus dengan adanya kegiatan tambang rakyat di dalam Kabupaten Nagan Raya selama puluhan tahun ini pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat pesat, bahkan perpajakan dari belanja masyarakat juga meningkat meskipun secara tidak langsung dari pajak hasil ekplorasi tambang.

Untuk itu, kami minta kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPR Aceh ) / Tim Pansus jangan asal ngomong. Bapak Bapak / Ibu ibu sudah enak duduk di Bangku berputar dan di AC Yang dingin. Yang perlu di Pansus adalah Lintas Kepala Dinas badan dan kantor. Kemudian yang perlu di Pansus Rumah Kaum Dhuafa yang perlu di bangun. itu lu pak. Ucapnya Agus.

Terkait dengan pekerjaan Tambang emas itu, daya beli dipasar usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat sangat tinggi dan juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan dalam daerah , kenapa bapak bapak / Ibu ibu tak berfikir .Tambang rakyat yang menggunakan excavator (Beco) dalam wilayah berjuluk Bumi Seribu Rameune, tidak ada satu pun tokenya orang luar Nagan Raya, semua milik masyarakat kabupaten setempat, bahkan kami kerja di Tanah milik sendiri. Bukan di Hutan lindung. Tegas Agus.

Perlu kami luruskan, kegiatan tambang rakyat beraktivitas di Nagan Raya selama ini, sangat banyak terbantu pembangunan di desa dan di tingkat kecamatan bahkan di Tingkat Kabupaten, dilakukannya penambangan, diantaranya pembangunan masjid di Kecamatan Beutong, Dayah Pesantren dan meriahkan HUT RI, Kegiatan Maulid dan lainnya.

“Semenjak pembelian tanah sampai pembangunannya hampir selasai dan masih banyak pembangunan lain seperti irigasi, jalan, jembatan dan membantu kegiatan umum lainnya dari hasil bantuan sumbangan dari para penambang emas milik rakyat,” terang Aktivis Nagan Raya, Wahyu Beutong itu.

“Kami tidak pernah memberikan sejumlah uang yang disebut untuk pihak keamanan seperti di tuduh Pansus DPR Aceh, anggaran dikumpul oleh para pengurus lebih cenderung untuk kepentingan agama, umum, dana sosial seperti santunan anak yatim, fakir miskin, serta membantu sarana ibadah,” Tegas Agus

Agus berharap kepada pemerintah butuh pembinaan bukan hanya dapat mengeluarkan intruksi tutup tambang karena masyarakat sudah bergantung hidupnya di tambang untuk membiayai kebutuhan keluarganya dan juga menyekolahkan anak anaknya.

Wahyu menerangkan, bahwa lapangan kerja di tambang emas rakyat sebenarnya tidak juga merugikan negara, dikerjakan dilahan masyarakat yang ikut serta bekerja didalamnya, dan juga tidak mesti harus berijazah seperti bekerja di perusahaan-perusahaan milik negara, perusahaan swasta, dan bekerja diinstansi pemerintah. Tutup Agus.( Red )

Berita Terkait

Mantan Wali Kota Subulussalam H. Affan Alfian Bintang SE dan Hj. Mariani Harahap SE Ucapkan Selamat Dirgahayu TNI ke-80
Di Momen HUT TNI Ke 80 Brimob Batalyon C Pelopor Kunjungi Yonif 856/Satria Bumi Sakti
HUT TNI Ke – 80 Bupati Nagan Raya Hadiri Upacara Peringatan Di Makodim 0116/Nagan Raya
“Tiga Rumah Ludes Terbakar, Kapolsek Turun Tangan Bantu Warga Selamatkan Harta Benda”
Bimtek atau Bisnis Busuk? LSM Desak Kejari Usut Global Edukasi Prospek dan Kroni Desa
“Hangatkan Hati Jamaah, Brimob Subulussalam Bagi Jus Buah dan Snack Gratis”
“Maulid Nabi di Kediaman H. Affan Alfian Bintang Dipadati Warga: Bukti Kepemimpinan yang Tetap Hidup di Hati Masyarakat”
Warga Aceh Barat Sepakat Hentikan Beko, Tuntut Legalisasi Tambang Rakyat

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 02:26 WIB

Krisis Ruang Rawat Inap di Puskesmas Kluet Timur, Pasien Tidur di Aula – Pemkab Aceh Selatan Diminta Segera Bertindak

Sabtu, 20 September 2025 - 02:19 WIB

Dukung Penertiban Aset Pemkab Aceh Selatan, Pemuda Dorong Jangan Berhenti di 100 Hari Kerja

Senin, 15 September 2025 - 23:20 WIB

Petugas Masak MUQ Aceh Selatan Klarifikasi Isu Makanan Santri: “Kami Masak Sehari Tiga Kali, Sesuai Prosedur”

Kamis, 4 September 2025 - 22:04 WIB

Warga Minta Copot kepala ULP PLN Kota Fajar Dinilai Pemimpin Gagal

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:58 WIB

Polisi Tangkap Dua Warga Sawang Main Judi Online di Warkop Aceh Selatan

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 01:25 WIB

Menakar Operasi Garis Dalam di Tubuh Pemerintahan Aceh Selatan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:29 WIB

Remaja 19 Tahun Asal Aceh Selatan Hilang Lebih dari Tiga Bulan, Keluarga Curigai Jadi Korban TPPO

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:00 WIB

Desak Bupati Aceh Selatan Segera Mutasi dan Rotasi, GerPALA: Jangan Biarkan Pemerintahan Jalan Tertatih Tanpa Kepastian

Berita Terbaru

ACEH BESAR

Scoopy Vs Brio di Aceh Besar, 1 Orang Tewas dan 1 Kritis

Senin, 6 Okt 2025 - 05:03 WIB