Subulussalam, |detikaceh.com. Oktober 2025 Dalam momen yang seharusnya dipenuhi kehangatan dan kebahagiaan, akun Facebook bernama Salehati Sambo Adelia justru kembali membuat kegaduhan dengan komentar yang menyesatkan dan provokatif. Kali ini, sasaran komentarnya adalah syukuran ulang tahun ke-14 Rahmat Saktian Bintang, sebuah acara keluarga sederhana namun sarat makna di Kota Subulussalam.
Alih-alih memberikan dukungan, komentar dari akun ini justru menimbulkan polemik dan memperkeruh suasana. Akun tersebut dikenal acap kali membangun opini publik tanpa dasar kuat dan memancing kerusuhan sosial yang tidak perlu. Komentar terbaru ini menjadi bukti nyata bagaimana media sosial bisa disalahgunakan untuk menyebarkan kebencian dan fitnah, merusak keharmonisan masyarakat.
Syukuran yang berlangsung hangat di Café Alang, Jalan Tengku Umar, dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan sahabat dekat yang berkumpul untuk merayakan ulang tahun Rahmat dengan doa dan harapan tulus. Sang ibu pun menyampaikan ucapan yang menyentuh hati:
> “Selamat ulang tahun, Haholonganku, Ade WaWa Rahmat Saktian Bintang. Anak Metuah, Tondi-tondiku. Anak Dewan, Wakil Wali Kota Sakti Bintang (10-10-2011). Semoga diberi umur panjang dan berkah, sehat selalu, rezeki yang mengalir seperti air zam-zam, serta bahagia dunia dan akhirat.”
Namun, komentar menyesatkan dan provokatif dari akun *Salehati Sambo Adelia* mengubah momen hangat ini menjadi sumber konflik dan perdebatan yang sia-sia. Seorang warga Subulussalam dengan tegas menyatakan, “Ucapan seorang ibu kepada anaknya adalah hal yang sangat pribadi dan harus dihormati. Tapi komentar seperti ini justru memperkeruh suasana dan menunjukkan kurangnya empati serta kedewasaan.”
Netizen pun mengecam perilaku akun tersebut yang terkesan acap kali sengaja menyebar opini keliru demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dampak negatifnya sangat nyata: memecah belah masyarakat dan menimbulkan ketegangan yang sesungguhnya tidak perlu.
Fenomena ini menjadi pengingat keras bahwa media sosial bukanlah arena untuk menyebarkan kebencian dan fitnah. Semua pengguna harus bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan platform ini, menjaga keharmonisan, serta menghargai momen-momen penting orang lain.
Pihak keluarga dan warga berharap agar akun Salehati Sambo Adelia segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf publik atas komentarnya yang telah memperkeruh suasana dan membangun opini yang menyesatkan.
Ironisnya, beberapa warga mengungkapkan rasa jengah mereka terhadap perhatian yang berlebihan terhadap isu ini dengan menyebutnya sebagai “berita gak penting yang dibahas, Subulussalam aneh” yang menjadi cermin kelelahan masyarakat terhadap drama media sosial yang tak berujung.
Redaksi: Syahbudin Padank,