Gawat.! Seorang Oknum Keuchik di Aceh Utara Akan di Polisikan: Diduga Menuduh Orang Berzina dan Mencuri Digampongnya

(Pewarta: T.M.Raja)

- Redaksi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 16:53 WIB

50100 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ACEH UTARA.– Oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang Kecamatan Tanah Luas kabupaten Aceh Utara, menunjukkan karakteristik dan jati diri, serta sikapnya yang tak pantas menuduh orang lain yang tidak berdasar dan tidak memiliki bukti yang kuat.

Muzammil (30) tahun salah seorang Warga Gampong Seuriweuk kecamatan matangkuli pada Kamis malam 19 Juni 2025, mengaku mendapat tuduhan oleh Oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang yang berinisial (IA),”pada malam itu Menuduh saya telah melakun pencurian, menjual sabu dan berzina di Gampong tersebut. Jum’at (20/6/2025)

Sampai-sampai saya di tahan di rumah Keuchik dimaksud, dan ia teriak-teriak memanggil warga lain pada saat itu,” saya di tahan di rumah Keuchik dari pukul 11:40 Wib, sampai dengan pukul 01: 50 Wib saya masih di tahan dirumahnya, selain saya, M.Jubir salah seorang Pemuda yang juga warga Gampong setempat, dan biasanya ikut Bersama saya, juga ikut di tahan di rumah Keuchik malam itu.” Terang Muzammil

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Lanjutnya, Pada malam tersebut, saya kegampong Ujong Baroh Beureughang, Mencari Marzuki Warga Gampong dimaksud, mengambil HP saya pada marzuki, untuk Saya jual dan membayar hutang marzuki untuk menebus sepeda motor miliknya yang kami gadaikan beberapa hari lalu, Ketika saya ketemu dengan Marzuki, dan saya minta hp saya serta saya ajak jual untuk bayar hutangnya.

Lalu marzuki, tapa menjelaskan sesuatu apapun, ia langsung berangkat menuju ke rumah Keuchik yang tak jauh dari lokasi saya ketemu marzuki,  dan Tak lama ia duduk dengan Geuchik, kemudian saya juga datang ke rumah Keuchik, dengan tujuan saya ingin meluruskan, agar si marzuki tidak mengada-ada pada Keuchik Persoalan kami, sepeda buntut milik marzuki di gadaikan dan hp saya di pegang Marzuki.

Namun,”Tiada angin tiada hujan, dengan spontan dan tiba-tiba oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang tersebut, langsung menuduh saya seakan-akan yang selama ini terjadi kehilangan milik warga di Gampong tersebut, saya yang telah mengambilnya, selain saya di tuduh mencuri, saya juga di tuduh telah menjual sabu-sabu di Gampongnya, sehingga Keuchik pada malam itu, teriak-teriak memangil Warga.

Dalam Teriakan Keuchik malam itu, (Oooi.” Nyoe Pat jih Kakutume, Moto-moto jih na, ka Ku Theun, Keunoe kajak Ju).” Oooi, Warga kesini terus, ini sudah dapat mobil-mobilnya ada sudah saya tahan.” Sebut Muzammil menirukan teriakan keuchik malam itu.

Dan tak lama kemudian warga pun, berduyun-duyun datangi ke rumah keuchik. Berhubung saya takut di hajar masa, ingin saya hubungi keluarga, istri dan ibu saya, Kebutulan HP saya kehabisan baterai, dan meminta kawan saya si jubir untuk caskan HP di dalam mobil saya, yang terparkir di jalan depan rumah Keuchik.

“Tetapi oknum Keuchik dimaksud, tidak membiarkan Kawan saya ke mobil, ketika itu oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang, sempat melakukan kekerasan terhadap si jubir, dengan memukul menonjok muka si jubir, hingga matanya terlihat merah, setelah di pukul oleh oknum Keuchik, dan datang anaknya lagi menendang si jubir hingga tersungkur dan terbentur dengan sepeda motor warga terparkir Dekat mobil.

Sungguh arogan sikap Pemimpin oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang itu, seperti tidak punya etika sang Keuchik dimaksud, dengan tiba tiba dan dengan tidak adanya bukti-bukti kuat yang jelas ujutnya, begitu berani menuduh membentak dan membawa kami ke kantor polisi Polsek Tanah luas, dan melaporkan mencuri dan menjual sabu-sabu di Gampongnya.”Centus Muzammil.

Yang paling sadisnya lagi, oknum Keuchik tersebut, Menuduh saya sering Membawa  perempuan (Lonte) pada malam hari ke Gampong Ujong Baroh Beureughang selama ini, tuduhan tersebut sempat terdengar pada istri dan ibu saya, ketika itu datang saya hubungi untuk menjemput saya yang tidak bersalah di tahan oleh oknum Keuchik di dimaksud di rumahnya.

“Karana melihat kadaan yang begitu ramainya warga berkerumun di kawasan rumah Keuchik saat itu, dan saya pun sudah naik ke mobil untuk di bawa ke Polsek Tanah luas, ibu dan istri saya tidak berani berkata apapun, dan hanya saja dibertahukan kepada ibuk dan istri saya ketika itu, bahwa sanya melakukan pencurian, menjual sabu-sabu dan membawa lonte ke Gampong Ujong baroh itu.

 

Sehingga saya di tahan, dan meminta ibu dan istri saya untuk ikut hadir ke Polsek Tanah luas.” Terangnya Muzammil Dengan Nada Kesal, terhadap Oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang.

 

Tambahnya, setelah tiba di kantor Polsek kecamatan Tanah luas, saat dalam perjalanan yang ikut diamankan oleh salah seorang TNI anggotadanramil tanah luas yang juga Babinsa Gampong Ujong Baroh Beureughang dimaksud, dan mobil kami pun saat menuju ke Polsek, yang nyetirnya adalah sepupunya oknum Keuchik itu, tidak di bolehkan kami nyetir sendiri.

 

Sedangkan oknum Keuchik tersebut, pergi bersama Seorang TNI anggota Danramil kecamatan tanah luas, dan beberapa Warga Gampong dimaksud, yang diduga sengaja di ajak oleh oknum Keuchik itu, menggunakan sepeda motor mengiringi mobil kami saat di antar menuju ke kantor Polsek kecamatan Tanah luas.

 

Setibanya di kantor Polsek kecamatan Tanah luas, sekitar pukul 01: 14 Wib, yang sebelumnya oknum Keuchik Ujong Baroh Beureughang itu, lebih duluan sampai ke kantor Polsek dari pada kami, dan Marzuki juga membawa oleh oknum Keuchik ke Polsek Tanah luas malam itu.

 

Pihak Polsek Tanah luas ketika itu, Hannya bertanya pada saya soal utang piutang antara saya dan marzuki, dan saya jelaskan seperti yang saya jelaskan pada Keuchik sebelumnya, kemudian dengan saya membayarkan uang marzuki sebanyak 1 juta 100 ribu rupiah, setelah itu semua Persoalan jadi Klir dan selesai, lalu kami pun di persilahkan pulang.

 

Meskipun, oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang tersebut, melaporkan saya melakukan pencurian, menjual sabu-sabu dan membawa lonte ke Gampongnya,”Kemungkinan besar pihak kepolisian Polsek kecamatan Tanah luas, tidak mau terima laporan oknum keuchik dimaksud, lantaran tidak memiliki unsur yang jelas, dan tidak memiliki bukti-bukti yang otentik.

 

Sehingga, pihak Polsek Tanah luas malam itu, tidak mau terima dan menolak laporan oknum Keuchik tersebut, dan sangat jelas terlihat Bahwa sanya, saya tidak ditahan dikarenakan tidak bersalah, sebab saya tidak pernah melakukan hal tersebut.” Seperti apa yang di tuduh oleh oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang itu.”Centus Muzammil Kepada awak media ini.

 

Lanjutnya, setelah selesai melakukan membayar 1 juta uang Marzuki yang belumnya di kepada saya, di mediasi oleh Polsek Tanah luas, lalu kami bersama-sama pulang kerumah, saya pulang oknum Keuchik itu pun pulang, sampainya saya di rumah, saya ribut lagi di serang oleh istri saya dan Rumah tangga kami jadi kocar-kacir, akibat tuduhan dan tindakan oknum Keuchik yang terkesan arogan tersebut.

 

“Muzammil dan Keluarganya, Meminta Oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang Kecamatan Tanah luas, untuk bertangung jawab atas perbuatan dan tindakan diri dan keluarga saya malam itu.” Pasalnya kami sangat malu di tuduh mencuri, Menjual sabu-sabu dan membawa Lonte, Ke gampong Ujong Baroh Beureughang tersebut, padahal sama sekali saya tidak pernah melakukan perbuatan sekeji itu.” Ungkap Muzammil bersama Istrinya.

 

Sampai saat ini, saya belum bisa beraktivitas dengan normal masih teroma, akibat peristiwa malam itu, sebab saya di kurumunin oleh masa, hampir semua warga Gampong Ujong Baroh Beureughang itu, keluar rumah akibat dipanggil oleh Oknum Keuchik, dengan teriak-teriak Seolah-olah, saya adalah pelaku pencurian, menjual sabu-sabu dan yang membawa Lonte, untuk merusak generasi, membuat maksiat, berzina dan mencuri milik warga yang selama ini banyak hilang di Gampong tersebut.

 

Untung saja, saya tidak di hajar masa malam itu, dan bagaimana Kalau malam itu saya di hajar masa dan saya bisa mati di bakar hidup-hudup bersama mobil saya,” dan tak habis pikir saya kenapa senekat itu oknum Keuchik tersebut, menuduh orang sedangkan buktinya tidak ada sama sekali,” dan akibat peristiwa malam itu, sampai sekarang saya masih terasa teroma, ketika ada orang bicara rame-rame diluar rumah, saya jadi takut.”Jelasnya Muzammil yang di dampingi istri dan Ibunya.

 

Ia berharap, supaya oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang itu, bertanggung jawab atas perbuatannya.” Saya meminta Oknum Keuchik yang berinisial IA, untuk bertangung jawab, atas perbuatannya yang menuduh saya tidak memiliki bukti, bila dalam waktu tiga hari ini, Oknum Keuchik tersebut tidak meminta maaf seperti kita minta.

 

“Maka, Saya dan keluarga akan melaporkan, secara Resmi oknum Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang itu, kepada pihak kepolisian Polres Aceh Utara, sekali lagi, kami memberikan Waktu pada Oknum Keuchik dimaksud, selama tiga hari, dan apabila oknum Keuchik tersebut, masih saja mempertahankan Ego dan arogansinya,

 

maka kami akan melaporkan yang bersangkutan, kepada pihak kepolisian atas dugaan pencemaran nama baik saya.”Tutur Muzammil

 

“Sementara itu, ketika Awak Media ini melakukan konfirmasi Dengan Keuchik Ujong Baroh Beureughang Kecamatan Tanah luas kabupaten Aceh Utara.” Ibna Amin, Via telpon dihubungi.

 

Mengatakan semua apa yang di ceritakan oleh Muzammil itu, sama sekali tidak benar, bahwa sanya saya menuduh dan melaporkan muzammil kepada pihak kepolisian Polsek Tanah luas.

 

Melainkan, peristiwa yang diributkan di depan rumah saya malam itu, merupakan bukan ranah desa/Gampong untuk menyelesaikannya, yaitu ada 18 persoalan yang dapat di selesaikan oleh pihak pemerintah gampong,”Namun tidak termasuk perkara yang mereka ributkan di rumah saya saat itu.”Jelas Keuchik Ibna Amin.

 

Lanjutnya, mereka berdua, Marzuki Warga Setempat Gampong Ujong Baroh Beureughang dan Muzammil merupakan Warga Gampong Seuriweuk kecamatan matangkuli, entah apa Persoalan awalnya, kemudian datang kerumah saya gedor-gedor pintu, memanggil saya untuk meluruskan persoalan mereka, ketika itu jam lebih kurangnya sekitar pukul 12 malam, dan saya Baru saja tidur.

 

Terbangun karena di panggil, dan yang panggil ketika itu adalah Marzuki, meminta Saya untuk luruskan persoalan mereka, yang di ceritakan oleh marzuki pada saya ketika itu, terkait masalah sepeda motor milik marzuki di gadaikan, dan hp milik Muzammil di ambil Marzuki, dan tak lama kemudian Si Muzammil pun, juga datang ke rumah saya malam itu.

 

Muzammil datang bersama dua kawannya yang juga warga Gampong Ujong Baroh Beureughang ini, ketika saya tanya secara berhadapan, mereka malah jadi ribut saling tuding menuding, dan yang di ributkan malam itu terkait persoalan sabu-sabu, kata si marzuki Muzammil gadaikan sepeda motor miliknya untuk beli sabu-sabu, sedangkan si Muzammil juga sempat mengatakan, ia beli sabu-sabu juga makek berdua dengan Marzuki.”Terang Keuchik Ujong Baroh Beureughang Via telpon. Jum’at (30/6/2025)

 

Lebih lanjut, jelas Keuchik Ibna Amin pada awak media ini, berhubung persoalan narkoba bukan ranah gampong yang akan menyelesaikan, lalu saya meminta mereka agar  melakukan penyelesaiannya kepihak kepolisian saja di luruskannya, itu bukan ranah desa atau Gampong, dan si Muzammil saat itu katanya Meu telpon kasat, karna tidak jadi di telpon, akhirnya saya yang telpon anggota Polsek untuk menjemput mereka kerumah saya.

 

Berhubung, Pihak anggota polsek Tanah luas yang saya hubungi tak datang-datang hampir dua jam kami tunggu, akhirnya kami bawa mereka ke kantor Polsek Tanah luas di Blang jruen, ketika itu juga Ada Anggota TNI juga Babinsa Gampong kami, anggota Danramil tanah luas.”Centus Keuchik.

 

Jadi saya tidak Menuduh dan tidak menahan Muzammil dan tidak melakukan kekerasan terhadap si jubir, yang saya lakukan terhadap si jubir tersebut, merupakan pelajaran agar dia berubah dan keluarganya semua tau kok.

 

Kalau Muzammil mengatakan, saya tahan dia dirumah saya, dan saya panggil warga saat itu, supaya saya tidak sendiri, dan yang saya panggil cuma apa ratur Gampong yang lagi duduk di kede sebelah, saya panggil untuk kawanin saya, supaya tidak sendiri menyelesaikannya, dan mereka tertahan hampir dua jam di rumah saya, akibat kami tunggu anggota Polsek Tanah luas, tidak datang setelah saya telpon.” Jelasnya.

 

Ibna Amin Keuchik Gampong Ujong Baroh Beureughang, kepada Awak media ini, kalau Muzammil ingin melaporkan saya kepada pihak kepolisian Polres Aceh Utara, tidak masalah silahkan saja.

 

“karena apa saya lakukan adalah untuk menyelamatkan Gampong, yang selama ini kerap menjadi keresahan dan banyak laporan masyarakat terkait kehilangan, dan menurut pengakuan salah seorang warga, melaporkan pada saya sebagai Keuchik Gampong, bahwa si Muzammil itu, Sering mondar-mandir di tengah malam, entah apa tujuannya.

 

Lagi pula saat banyak kehilangan barang-barang miliknya masyarakat di Gampong ini, serta Muzammil masuk ke Gampong kami tidak pernah melapor kepada pihak pemerintah gampong Ujong Baroh Beureughang ini.”Tutup Keuchik

 

(Editor: T.M.Raja)

Berita Terkait

Polisi Kejar Penjual dan Perantara Senpi yang Diselundupkan ke Lapas Lhoksukon
Rencana Pelarian di Lapas Lhoksukon Digagalkan, Polisi Sita Senjata Api dan Tetapkan Tiga Napi Sebagai Tersangka
Ada Temuan Pistol di Sel Napi Narkoba, Ditjenpas Aceh Siap Evaluasi Lapas Lhoksukon
Kebakaran Hebat di Lhokseumawe, Dua Orang Tewas Terpanggang
HIMA-AP Universitas Malikussaleh Gelar MESRA 2025: Eratkan Keakraban, Bangun Intelektualitas
Geuchik Meunasah Mee Diduga Hina Wartawan: Pejabat Arogan, Mental Kampungan, Layak Masuk Penjara
Polres Aceh Utara Amankan 2 Pria Sedang Main Judi Online di Warung Kopi Keliling
Wajah Humanis Kepolisian, Kapolres Lhokseumawe Dampingi Aspirasi Mahasiswa dengan Damai

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 02:26 WIB

Krisis Ruang Rawat Inap di Puskesmas Kluet Timur, Pasien Tidur di Aula – Pemkab Aceh Selatan Diminta Segera Bertindak

Sabtu, 20 September 2025 - 02:19 WIB

Dukung Penertiban Aset Pemkab Aceh Selatan, Pemuda Dorong Jangan Berhenti di 100 Hari Kerja

Senin, 15 September 2025 - 23:20 WIB

Petugas Masak MUQ Aceh Selatan Klarifikasi Isu Makanan Santri: “Kami Masak Sehari Tiga Kali, Sesuai Prosedur”

Kamis, 4 September 2025 - 22:04 WIB

Warga Minta Copot kepala ULP PLN Kota Fajar Dinilai Pemimpin Gagal

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:58 WIB

Polisi Tangkap Dua Warga Sawang Main Judi Online di Warkop Aceh Selatan

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 01:25 WIB

Menakar Operasi Garis Dalam di Tubuh Pemerintahan Aceh Selatan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 07:29 WIB

Remaja 19 Tahun Asal Aceh Selatan Hilang Lebih dari Tiga Bulan, Keluarga Curigai Jadi Korban TPPO

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:00 WIB

Desak Bupati Aceh Selatan Segera Mutasi dan Rotasi, GerPALA: Jangan Biarkan Pemerintahan Jalan Tertatih Tanpa Kepastian

Berita Terbaru

ACEH BESAR

Scoopy Vs Brio di Aceh Besar, 1 Orang Tewas dan 1 Kritis

Senin, 6 Okt 2025 - 05:03 WIB