Gayo Lues – Suara penolakan terhadap tambang emas di Pantan Cuaca, Gayo Lues, meledak di media sosial. Sebuah video pendek berdurasi delapan detik, memperlihatkan kemarahan warga terhadap rencana eksploitasi tambang emas oleh PT Gayo Mineral Resources (GMR). Video yang diunggah Juanda Putra itu langsung viral. Hingga Sabtu pagi, 20 Juli 2025, video tersebut telah ditonton lebih dari 59.000 kali dan mendapat ratusan reaksi dari warganet.
Isi video itu tidak main-main. Dalam rekaman singkat, terdengar suara penuh amarah: “Jangan rusak kebun kopi kami karena keserakahan kalian. Ini kehidupan kami. Sampai kapan pun kami tetap menolak tambang emas Pantan Cuaca.” Tak hanya itu, dalam narasi unggahan, Juanda menegaskan: “Sekitar 80% masyarakat Pantan Cuaca menggantungkan hidupnya pada kebun kopi Gayo… Dari kopi kami hidup… Dari kopi kami bisa dikenal dunia… Jangan pernah kau rusak… 💪🏻💪🏻🫤”
Protes ini bukan gertakan kosong. Di dataran tinggi Gayo, kopi bukan sekadar tanaman—ia adalah napas hidup masyarakat. Arabika Gayo bukan hanya dikenal dunia karena cita rasanya, tetapi juga karena ditanam dengan susah payah oleh para petani lokal selama puluhan tahun. Kini, semua itu terancam hanya karena kerakusan segelintir pihak.
Rencana tambang emas oleh GMR mengundang amarah. Warga khawatir tanah produktif mereka akan hancur. Air bersih tercemar. Udara kotor. Dan yang lebih mengerikan: kampung mereka akan kehilangan masa depan. Semua demi kilauan emas yang tak pernah mereka minta.
“Dari kopi kami hidup. Dari kopi kami dikenal dunia. Jangan rusak hanya karena kalian ingin kaya cepat,” ujar seorang petani yang enggan namanya ditulis, suaranya bergetar menahan emosi.
Warga Pantan Cuaca menolak tunduk. Mereka tahu, jika tambang emas masuk, maka cerita manis tentang kopi Gayo akan berakhir. Digantikan oleh debu tambang, limbah logam, dan tangisan generasi mendatang.
Namun hingga kini, PT GMR bungkam. Pemerintah daerah? Tak bersuara. Padahal penolakan sudah jelas dan terang. Tapi seperti biasa, suara rakyat kerap tak dianggap penting dibanding izin eksplorasi yang diteken di ruang tertutup.
Video yang viral ini kini menjadi simbol perlawanan. Ini bukan sekadar soal kopi atau emas. Ini soal hidup atau mati.
Tautan video penolakan:
https://www.facebook.com/100001162214022/videos/733294789454704
(RED)