Meliput Konflik Aceh: Wajah Warga Sipil di Tengah Baku Tembak TNI-GAM

DETIK ACEH

- Redaksi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:51 WIB

50276 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Tamiang – Meliput konflik bersenjata di Aceh pada awal 2000-an berarti berada di garis tipis antara dua kekuatan yang saling bertentangan, yaitu aparat TNI/Polri dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Di satu sisi, TNI berusaha menegaskan keberhasilan operasi penumpasan, sementara di sisi lain, GAM ingin mempertahankan eksistensi dan pengaruhnya. Di tengah pusaran itu, masyarakat sipil menjadi pihak yang paling banyak menanggung luka, baik secara fisik maupun psikologis.

Imran, mantan jurnalis yang kini menjabat sebagai Ketua Bawaslu Aceh Tamiang, masih menyimpan kenangan jelas dari masa-masa tersebut. “Kalau bicara konflik bersenjata di Aceh, yang terlintas adalah wajah-wajah orang biasa yang harus bertahan hidup di antara baku tembak,” kata Imran kepada AJNN, Kamis (14/08/2025).

Imran memulai karier jurnalistiknya pada 2003, setelah sebelumnya aktif di organisasi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat. Ketertarikannya muncul dari membaca berita-berita di acehkita.com, media alternatif yang kerap mengangkat kisah pilu korban perang. “Berita-beritanya menggambarkan penderitaan masyarakat. Saya mencoba melamar, diterima, dan mulai menulis,” kenangnya. Untuk keamanan, redaksi menggunakan nama samaran bagi penulis dan narasumber, namun ancaman tetap mengintai setiap liputan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagi Imran, tugasnya bukan sekadar melaporkan baku tembak. Ia ingin memastikan fakta sampai ke publik bahwa di balik statistik korban, ada manusia dengan cerita, kehilangan, dan harapan. Ia mengisahkan berbagai peristiwa yang ia liput, mulai dari seorang kombatan yang menghentikan mobil jurnalis lalu menjadi buruan tentara, hingga seorang remaja yang mirip kombatan itu malah menjadi korban, padahal hanya sedang menjaga burung di sawah.

Imran juga mengenang pasangan suami istri yang menjadi korban karena gubuk kebun mereka dipakai GAM sebagai tempat berlindung atau kegiatan operasi, serta anak-anak yang menyaksikan ayah mereka ditembak orang tak dikenal saat pulang menjajakan nasi bungkus. Bahkan kisah cinta antara seorang perempuan desa dan anggota polisi harus kandas karena ancaman tragedi yang membayang di sekitar mereka.

“Banyak warga yang harus mengungsikan anak-anak dan menyimpan ijazah di kota, karena takut rumah mereka dibakar setelah terjadi kontak senjata,” ujar Imran. Pengalaman-pengalaman ini, menurutnya, menunjukkan bahwa konflik bersenjata bukan hanya persoalan strategi dan politik, tetapi juga tragedi kemanusiaan yang menyentuh kehidupan sehari-hari warga sipil. (*)

Berita Terkait

Sepasang Remaja di Aceh Tamiang Diamankan Satpol PP dan WH karena Diduga Mesum, Keluarga Sepakat Dinikahkan
Pria di Aceh Tamiang Bacok Adik Ipar Gara-gara Kesal, Polisi Selidiki Motif
Edi Syahputra: Pemindahan Empat Pulau Aceh ke Sumut Langgar Konstitusi dan MoU Helsinki
Puncak Gemilang Pesta Kesenian Rakyat Aceh Singkil: Malam Penutupan Spektakuler dengan Bazar Murah dan Hiburan Bintang
Paripurna DPR-K Aceh Tamiang tetapkan ARMIA FAHMI-ISMAIL Bupati Aceh Tamiang.
Fadlon,S.H Ketua DPR-K Aceh Tamiang Sepakat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Sesuai Jadwal
LSM Garang Nilai Polres Aceh Tamiang Sukses Ciptakan Pilkada Damai 2024
KIP Aceh Tamiang gelar rapat pleno Muzakir Manaf Gubernur Aceh dan Armia Pahmi Bupati Aceh Tamiang

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 22:21 WIB

Polres Aceh Tenggara Ungkap Kasus Sabu di Kampung Baru, Tiga Pelaku Diamankan

Jumat, 10 Oktober 2025 - 22:05 WIB

Tersangka Korupsi Dana Desa Rp476 Juta, Kades di Aceh Tenggara Ditahan

Jumat, 10 Oktober 2025 - 00:22 WIB

LSM LIRA Dukung Langkah Tegas Kejari Aceh Tenggara Tetapkan Tersangka Kepala Desa dalam Kasus Fiktif Dana Desa

Rabu, 8 Oktober 2025 - 23:56 WIB

Tak Cukup Hanya Audit, LSM Minta Kejari Periksa Dugaan Permainan Dana Kesehatan dengan Anggaran Fantastis

Rabu, 8 Oktober 2025 - 01:56 WIB

Bupati Aceh Tenggara: Koperasi Merah Putih Syariah Harus Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

Selasa, 7 Oktober 2025 - 23:45 WIB

Polres Aceh Tenggara Bongkar Praktik Nyabu di Kebun, Empat Pria Terlibat Diamankan

Senin, 6 Oktober 2025 - 03:50 WIB

Ziarah Nasional Peringatan HUT ke-80 TNI Digelar di Aceh Tenggara

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Ketua DPW Partai Aceh Kukuhkan Pengurus Kader, Target Satu Fraksi di Pemilu Mendatang

Berita Terbaru

ACEH BESAR

Janji Manis Pejabat Aceh Besar: Antara Citra dan Cacat Nurani

Sabtu, 11 Okt 2025 - 00:41 WIB