Aceh Singkil | detikaceh.com ~ Di tengah skeptisisme publik terhadap janji-janji politik, H. Muzakir Manaf, tokoh masyarakat Aceh yang akrab disapa Mualem, memberikan contoh nyata integritas kepemimpinan. Mantan calon Gubernur Aceh ini baru-baru ini menepati janjinya kepada seorang warga kurang mampu di Kampong Baru, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, yang bernama Wawan Syahputra, dengan menyerahkan satu unit sampan bermotor baru yang lebih baik.
Kisah ini berawal dari musibah yang menimpa Wawan. Sampan bermotor miliknya, yang merupakan satu-satunya tumpuan hidup untuk mencari nafkah di laut dan transportasi sehari-hari, raib dicuri. Kejadian ini sontak mengguncang ekonomi keluarganya yang bergantung penuh pada hasil laut. Saat masa kampanye, Mualem mendengar langsung keluhan Wawan dan tanpa ragu berjanji untuk mengganti sampan yang hilang tersebut.
Janji itu bukan sekadar retorika politik. Melalui prosesi adat yang khidmat, Mualem menunaikan ucapannya. Menurut Yakarim, salah satu pendamping penyerahan, bantuan ini tidak hanya sekadar pengganti. Mualem secara khusus memesan sampan bermotor dengan ukuran yang lebih besar dan spesifikasi yang lebih mumpuni, dirancang untuk menunjang kebutuhan ekonomi keluarga Wawan secara optimal. Penyerahan bantuan ini didokumentasikan lengkap dengan foto dan video, sebagai bentuk syukur atas niat baik yang diwujudkan.
Tindakan Mualem ini menjadi oase di tengah banyaknya narasi negatif tentang politisi. Ini adalah bukti bahwa kepedulian terhadap rakyat bisa terwujud nyata, bahkan setelah hiruk-pikuk momentum politik usai.
Wawan Syahputra tak kuasa menahan haru. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan terima kasih mendalam kepada Mualem. Bagi Wawan, sampan ini bukan hanya benda mati, melainkan simbol harapan baru untuk bangkit dari keterpurukan. Ia berharap sampan ini akan membawa berkah dan menjadi jalan rezeki bagi keluarganya yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Masyarakat sekitar yang turut menyaksikan momen ini menyambutnya dengan apresiasi tinggi. Mereka melihat konsistensi Mualem sebagai cerminan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat, tidak meninggalkan janji setelah pemilu selesai. Apa yang ditunjukkan Mualem adalah teladan bagaimana seorang pemimpin seharusnya bertindak: hadir langsung, mendengar, dan memberi solusi konkret bagi mereka yang paling membutuhkan.
Lebih dari sekadar bantuan materi, aksi Mualem ini mengirimkan pesan moral yang kuat: integritas dan empati sosial adalah pondasi utama membangun kepercayaan masyarakat. Di era di mana kritik terhadap elit politik seringkali mencuat, penyerahan satu unit sampan bermotor ini mungkin terkesan kecil, namun maknanya sangat besar. Ini adalah manifestasi dari kepemimpinan yang bertanggung jawab, peduli, dan berani menunaikan janji.
Kini, dengan sampan bermotor pemberian Mualem, Wawan dapat kembali melaut, menjemput rezeki dengan semangat baru. Di atas kayu dan mesin sampan itu, terukir bukan hanya nilai material, tetapi juga harapan, ketulusan, dan tanggung jawab seorang pemimpin yang telah ditunaikan kepada rakyatnya.{*}
[Khalikul Sakda]